Sudomo Menjawab Tempo ; Wawancara Dengan Sudomo
Edisi: 03/06 / Tanggal : 1976-03-20 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
PEMILU
; Tanya: Bagaimana penilaian Pak Domo terhadap suasana menjelang
Pemilu 1977?
; Jawab: Kita mempunyai pengalaman Pemilu tahun 1955 dan tahun
1971. Menjelang Pemilu terasa suhu politik naik. Logis, karena
orang bersaing untuk dapat menang dalam pemilu untuk golongan
masing-masing. Ketegangan timbul kalau ada pihak dalam rangka
bersaing tersebut mempergunakan cara-cara yang tidak wajar
seperti menghasut, memfitnah, menuduh, melancarkan perang urat
syaraf, mengeluarkan buku putih dan sebagainya yang dalam ilmu
sosiologi dinamakan kontravensi. Sering pula terjadi pihak yang
satu mengancam pihak yang lain yang kemudian berakhir dengan
benturan atau clash fisik, mempergunakan kekuatan dan kekerasan
yang lazimnya kita namakan konflik dengan korban jiwa manusia
dan materil.
; Dalam menghadapi Pemilu 1977 pada saat ini telah kita rasakan
mulai naiknya suhu politik tersebut.
; Penting untuk kita perhatikan, bahwa kita masih menghadapi
bahaya latent G.30.S/PKI dan Subversi (contoh peristiwa 15 -16
Januari 1974) sehingga kemungkinan bahwa pihak-pihak tersebut
akan menunggangi atau memanfaatkan situasi tersebut senantiasa
ada. Mengemukakan faktor tersebut, bukan kita ingin cari-cari
atau ingin membesar-besarkan atau ingin menakut-nakuti, tetapi
harus diartikan kita perlu untuk senantiasa waspada.
; Untuk pihak yang akan ikut serta dalam Pemilu yaitu Partai dan
Golkar saya harapkan kesadaran nasional masing-masing yang
tinggi untuk mentaati segala peraturan permainan dalam rangka
pelaksanaan Pemilu sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
; Dalam rangka kampanye untuk Pemilu diharapkan untuk tidak
melakukan kegiatan-kegialan yang menjurus ke arah persaingan
tidak sehat, kontravensi atau konflik/clash fisik, karena hal
yang demikian akan mengganggu Stabilitas Nasional khususnya
Stabilitas Keamanan.
; Dengan tingkat Stabilitas Nasional yang kita capai dewasa ini,
di mana masyarakat merupakan faktor yang menentukan, saya
optimis bahwa Pemilu 1977 baik proloog maupun epiloognya akan
dapat berjalan dengan lancar, aman, jujur, dan terjamin
kerahasiaannya. Ketahanan Nasional masyarakat yang tinggi yang
merupakan kunci utama dari suksesnya Pemilu 1977 harus kita
pupuk dan terus kita tingkatkan.
; T: Pernah ada larangan Kopkamtib tentang pembentukan LBH di
daerah-daerah. Apa ada kemungkinan dalam waktu dekat ini
diberikan izin ?
; J: Selama LBH dapat memisahkan tegas-tegas antara pengertian
Bantuan Hukum dan pengertian politis praktis, saya tidak melihat
alasan untuk tidak mengizinkan pembentukan LBH di daerah. Lain
dari pada itu, masih adanya kewajiban lain yang mengikat kita
semua baik Pemerintah maupun masyarakat ialah menegakkan dan
memelihara Stabilitas Nasional.
; T: Apa ide Pak Domo LBH di sini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?