Mengapa Naik Dan Terlambat
Edisi: 10/06 / Tanggal : 1976-05-08 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :
AKHIR 1973, Pertamina menaksir pembangunan kedua proyek LNG Badak dan Arun akan menghabiskan US$ 1,2 milyar. Seluruh kebutuhan modal itu sudah diperoleh dari Jepang. Yang $ 200 juta untuk prasarana dari OECF (Overseas Economic Cooperation Fund) berupa pinjaman lunak: masa pengembalian 25 tahun, bunga 3% setahun, masa tenggang 7 tahun.
Modal pembangunan kedua pabrik LNG itu diperoleh dari konsortium Bank Eksim Jepang. Menurut data buku The Indonesian petroleum Industry oleh Sritua Ari, jumlahnya tidak sampai $ 1 milyar, tapi cuma S 898 juta: $ 375 untuk membangun pabrik LNG Bontang, dan $ 523 untuk proyek -LNG Arun.…
Keywords: LNG, Pertamina, OECF, Overseas Economic Cooperation Fund, Sritua Ari, JILCO, Japan-Indonesia LNG Company, Nissio-Iwai, Bechtel, Toshio Aoki, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?