Sabah: Menggunduli Tun Mustafa
Edisi: 10/06 / Tanggal : 1976-05-08 / Halaman : 10 / Rubrik : LN / Penulis :
GERAKAN penertiban sedang berlangsung kini di Sabah, Malaysia Timur Armada penerbangan sipil "Sabah Airlines" diperintahkan berhenti terbang. Dua pesawat jet Jumbo Boeing 707 berharga Rp 13 milyar, yang dibeli oleh Tun Mustafa untuk maskapai penerbangan negara bagian Sabah mau dijual oleh Menteri Besar yang baru, Tun Fuad Stephens. Begitu pula 2 pesawat jet Grumman.
Sesuai dengan janjinya dalam kampanye Pemilu Sabah 5--14 April yang lalu, ketua partai Berjaya itu menegaskan: "Kita tidak menginginkan adanya perusahaan penerbangan negara bagian karena kita sudah punya perusahaan penerbangan nasional MAS (Malaysian Air System)". Maksudnya untuk menghemat pengeluaran negara bagian terkaya di Malaysia yang dihambur-hamburkan oleh Tun Mustafa, ketua partai USNO (United Sabah National Union) yang berkuasa sejak Sabah merdeka 13 tahun lalu. Isyu korupsi dan "sistem famili" Tun Mustafa itu memang sudah jadi bahan kampanye yang panas, sejak partai Berjaya didirikan 15 Juli 1975. Partai oposisi ini, yang pertama kalinya memotong hegemoni USNO, telah menuduh…
Keywords: Malaysia, Sabah Airlines, Tun Mustafa, Tun Fuad Stephens, USNO, United Sabah National Union, Peter Mojuntin, Prof James Ongkili, Chong Thain Yun, Yap Uak Leong, Datuk Hamdan Abdullah, Datuk Harris Saleh, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…