Setelah Wawancara Sudomo
Edisi: 19/06 / Tanggal : 1976-07-10 / Halaman : 07 / Rubrik : NAS / Penulis :
ISYU tahanan G-30-S/PKI hampir saja mencetuskan serentetan protes ke alamat delegasi Indonesia di sidang pleno organisasi buruh internasional (ILO) bulan lalu di Jenewa. Kabarnya ILO bermaksud mencantumkan nama Indonesia -- di samping Soviet Uni -- pada agenda sidang, untuk disoroti secara khusus. Kedua negara itu konon merupakan contoh di mana tahanan-tahanan politik di-'kerja-paksa'-kan. Uni Soviet karena Siberianya, dan Indonesia karena pulau Buru-nya. Namun -- untunglah -- pada saat-saat terakhir pembicaraan tentang 'kerjapaksa' para tahanan politik di Indonesia dicoret dari agenda. Apa sebab?
Menurut koran Belanda yang beraliran konservatif De Telegraaf, hal itu disebabkan karena Kasaf Kopkamtib sudah menjanjikan bahwa "sebelum akhir…
Keywords: Sudomo, Delegasi Indonesia, Tahanan G30S/PKI, ILO, Robert Kroon, Gerard Veldkamp, Prof. Subroto, Oscar de Vries Reiling, J.P. Pronk, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?