Wawancara Dengan Duta Besar As ...
Edisi: 20/06 / Tanggal : 1976-07-17 / Halaman : 07 / Rubrik : LN / Penulis :
SUDAH kira-kira 10 tahun ini Amerika Serikat seperti menunjukkan sikap merendah di Indohesia. Tak banyak publisitas tentang kehadirannya. Kalau dulu USIS-nya menyebarkan majalah Aneka Amerika yang berisikan serba-serbi kehidupan Amerika melulu kini yang terbit adalah Titian, yang berarti jembatan kecil dan sederhana: di dalamnya banyak artikel tentang masalah Indonesia atau yang relevan dengan Indoaesia dengan mencoba mengudang para penulis Indonesia pula tentu saja yang Amerika tak terelakkan Ceramah-ceramah di Lembaga Indonesia-Amerika pun tak semuanya bicara tentang negeri itu pula. Dan Dutabesarnya yang sejak tiga tahun yang lalu adalah David Dunlop Newsom hampir tak pernah kelihatan di koran.
Tapi untuk perayaan besar "Bicentennial " yang baru lalu tam- paknya Kedutaan Besar AS ingin meriah juga sedikit. Ada resepsi untuk kira-kira 2000 orang di kediaman Dutabesar di mana Jend. Panggabean hadir dan mengangkat gelas untuk keselamatan Presiden Ford. Ada pameran di Gedung Taman Fatahillah di Jakarta-Kota dan ada film-film karya klasik (a.L The Grapes of Wrath) di kedutaan.
Mungkin dalam rangka kegembiraan "Bicentennial': yang disambut hangat oleh pers Indonesia, maka Dutabesar Newsom dengan segera bersedia memenuhi wawancara satu jam dengan TEMPO tiga hari setelah 4 Juli 1976. Agaknya inilah pertama kalinya Dutabesar Newsom yang pernah jadi reporter suratkabar dan mendapatkan Pulitzer Traveling Scholar 35 tahun yang lalu berbicara panjang kepada sebuah penerbitan pers Indonesia. Newsom 58 tahun seorang dengan karir yang lama dan mengesankan dalam bidang diplomasi berbicara pelan halus dan berhati-hati. Di bawah ini adalah bagian terpenting dari tanya-jawabnya dengan TEMPO:
T: Akan seriang itukah perayaan 200 tahun yang baru saja berakhir seandainya masalah perang Vietnam atau Watergate masih nampak jelas dalam tamasya Amerika kini:
J: Saya baru pulang dari AS. Vietnam sudah undur ke latarbelakang, Watergate sudah susut. Saya kira perayaan 200 tahun itu mungkin justru lebih serius karena hal-hal itu. Tapi suasana hati pada umumnya ialah masih rasa bangga kepada AS. Mungkin rasa bangga yang diperkuat oleh kenyataan, bahwa dengan segala masalah yang muncul,sebagai bangsa kami telah mempertahankan keutuhan kami, kami tetap mengormati satu sama lain, kami telah mengatasi atau sekurang-kurangnya melampaui lebih sedikit bekas luka ketimbang yang mungkin bisa terjadi. Ada rasa bangga diam-diam tentang apa yang telah mereka lakukan.
T: Apakah perbedaan antara suasana Amerika tahun 1960-an dengan suasana 1970-an kini?
J: Aspek lain dari Amerika kini ialah suatu kesadaran pada semua generasi, termasuk generasi yang muncul tahun 60-an, bahwa perubahan bisa berhasil dilakukan dalam kerangka sistem yang ada. Ada gejala mlenarik kini, banyaknya orang berusia 30-an, mereka yang dulu memprotes perang dan kaum radikal dari kampus tahun 1960-an, yang kini berusaha memperoleh jabatan-jabatan publik....
T: Misalnya Tom Hayden?
J: Ya. misalnya Tom Hayden. Dan juga kasus yang menarik dari Eldridge…
Keywords: Wawancara, Amerika Serikat, David Dunlop Newsom, Jenderal Panggabean, Presiden Ford, Eldridge Cleaver, Watergate, Moh. Hatta, Adam Malik, Kissinger, Moynihan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…