"25 Tahun Lagi, Kita Bisa ..."

Edisi: 22/06 / Tanggal : 1976-07-31 / Halaman : 16 / Rubrik : ILT / Penulis :


JAM 10 pagi, telepon di meja Prof. J.A. Katili, Dirjen Pertambangan Umum berdering. "Pak Emil mau bicara, pak", kata sekretarisnya. Rupanya Menteri Perhubungan -- yang juga membawahi Lembaga MeteoroIogi & Geofisika, pencatat gempa -- juga ingin mendengar pendapat Katili tentang penanggulangan bahaya gempa. Sudah itu baru wawancara dengan TEMPO dilanjutkan lagi, minggu lalu.

Ahli geologi kelahiran Gorontalo itu, adalah salah seorang penemu teori "plate tectonics" yang dapat menjelaskan terjadinya gempa & gunung berapi. Makanya, setiap kali ada gempa atau letusan gunung berapi, profesor berusia 47 tahun itu ikut sibuk. Berikut ini tanyajawabnya dengan wartawan TEMPO Zulkifly Lubis dan G.Y. Adicondro:

Tanya: Apa bedanya gempa bumi di Irian Jaya dan di Bali?

Jawab: Gempa bumi di Bali, terjadi karena gerakan lempeng samudera lndo-Australia yang menukik ke bawah lempeng benua Eur-asia, 'fundasi' kepulauan Indonesia. Sumber gempanya dalam, sehingga kekuatan di muka bumi pulau Bali, tidak begitu kuat.Tapi karena daerah itu banyak penduduknya, korban dan kerugiannya besar. Sedang gempa bumi di Irian, terjadi karena pergesekan antara lempeng samudera Indo-Australia-tempat berpijak benua Australia dan pulau lrian -- dengan lempeng samudera Pasifik. Kare kedua…

Keywords: WawancaraProf. J.A. KatiliLembaga MeteoroIogi & GeofisikaGempa BumiTeori Plate Tectonics
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…