Hancurnya Desa Saya

Edisi: 22/06 / Tanggal : 1976-07-31 / Halaman : 22 / Rubrik : DH / Penulis :


KETIKA gempa terjadi tepat pukul 14.10 WIB Rabu pekan lalu saya
sedang membaca koran di muka kios Corsika Denpasar. Saya masih
sempat berteriak bersama rekan-rekan wartawan, agar buruh-buruh
proyek pertokoan turun dari tingkat atas untuk menghindari diri
dari hal-hal yang tak diinginkan. Lalu lintas macet. Kemudian,
saya berkeliling kota Denpasar, ingin mencari kisah unik dari
gempa tadi. Maklum bayangan bencana alam nasional di Irian Jaya
mencekam penduduk dunia ini. Dan saya mendapatkan hal yang
lucu-lucu.

; Sore itu saya masih aktif mengumpulkan bahan-bahan. Di mana saja
gempa itu terjadi. Tiba-tiba ada laporan bahwa gempa yang hebat
terjadi di Tabanan, di Kecamatan Penebel. Rumah-rumah hancur,
bahkan seorang dikabarkan telah meninggal di RSU Tabanan.
Seorang teman yang baru datang dari Tabanan mendengar kabar,
bahwa Desa Apuan hancur. Saya mencoba untuk mengumpul bahan
lebih banyak, dan ternyata di RSUP Sanglah saya ketahui, yang
hancur adalah Desa Pupuan. Rupanya Apuan yang dimaksud teman
tadi adalah Pupuan.

; Belum juga tersentuh hati saya. Belum terbayang bagaimana
hebatnya gempa di hari suci, Buda Keliwon Pahang itu. Barangkali
dibesar-besarkan saja, maklum berita dari mulut ke mulut. "Desa
Pujungan juga hancur. Balai banjar Pujungan yang indah itu rata
dengan tanah". kata seorang di RSUP. Pada saat saya mendengar
kabar itu, saya bagaikan tak percaya, bagaimana mungkin balai
banjar yang kokoh itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02

Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…

A
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26

Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…

A
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21

Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.