Keluar Dari Islam (lalu Masuk Lagi)

Edisi: 24/06 / Tanggal : 1976-08-14 / Halaman : 42 / Rubrik : AG / Penulis :


MARPU, 50 tahun, terpatah-patah melisankan kalimat syahadat di hadapan sidang Bakor Pakem Kejaksaan Negeri Sumedang, hari Kamis siang akhir Juli dua pekan yang lalu. Ia berulang-ulang melisankannya, tapi tak cepat selesai. Akhirnya dituntun oleh anggota sidang dari Majelis Ulama.

Tatkala Marpu selesai mengekor, sidang pun dianggap usai. Marpu, bersama tiga orang lainnya, akhirnya menandatangani sebuah pernyataan. Pernyataan itu ringkasnya adalah bahwa keempat orang tersebut yang mewakili 262 orang pengikut aliran Kebatinan Perjalanan, menyatakan keluar dari aliran tersebut.

Pernyataan Marpu bersama tiga kawannya ini oleh Kejaksaan Negeri Sumedang dianggap sebagai penyelesaian dari suatu perkara yang cukup menarik perhatian. Seminggu sebelumnya, ada berita bahwa Marpu dan kawan-kawan ini secara resmi menyatakan keluar dari Islam. Yang menyatakan demikian itu meliputi 262 orang penghuni desa Cimanggung kecamatan Cikeruh kabupaten Sumedang. Keruan saja pernyataan tersebut memancing perhatian. Termasuk Anang Nasuha, Camat Cikeruh sendiri. "Sebelumnya di desa Cimanggung ini tak pernah terjadi hal seperi ini", kata Camat Nasuha di kantornya. Didampingi oleh Dan Ramil setempat Nasuha menambahkan bahwa yang menyebabkan kejadian di Cimanggung ini adalah dorongan dari orang luar. "Orang yang ada di kabupaten lain, bukan di kabupaten Sumedang!" katanya pasti.

Cimanggung letaknya memang agak susah dicapai dari Sumedang. Jalan yang biasa ditempuh adalah dari Cicalengka yang sudah termasuk kabupaten Bandung. Dari sini pun Cimanggung masih empat kilometer lagi naik ke arah bukit. Jadi ada alasan, kalau Camatnya sendiri kemudian terkejut atas apa yang terjadi di wilayahnya. Dan dengan ini pula dapat dipastikan, bahwa dari kabupaten Bandung inilah datangnya"pengaruh" yang menimpa Marpu itu. Paling tidak demikianlah anggapan orang kecamatan Cikeruh untuk sementara. Bukan tanpa alasan, sebab pejabat Ketua aliran Perjalanan Jawa Barat sekarang ini memang bertempat tinggal di Rancaekek, tetangga dekat Cicalengka.

Lantas, mengapa Marpu bersama kawan sekampungnya ini tiba-tiba saja secara resmi keluar lari Islam? "Yang jadi soalnya, adalah perkara perkawinan!" kata…

Keywords: MarpuKebatinan PerjalananAnang NasuhaDan RamilEmusKuffal SHOon NurMei KartawinataIpik GandamanaPermaiPersatuan Rakyat Marhaen Indonesia
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…