Pendekar, Yang Tertinggal Dan Tidak

Edisi: 26/06 / Tanggal : 1976-08-28 / Halaman : 08 / Rubrik : LN / Penulis :

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - Charil Anwar.

***

DENGAN kapal-laut khusus, seperti biasa, Presiden Yugoslavia Tito berangkat ke Kolombo. Di darat, ia naik salah satu dari dua Mercedez hitam yang anti-peluru yang khusus didatangkan dari tanah airnya. Ia mendapat sambutan yang luarbiasa dari rakyat yang menunggu di tepi jalan, ketika ia menuju gedung Bandaranaike Memorial. Di sidang pembukaan, satu-satunya pendiri gerakan non-blok yang masih hidup ini, masih tegap dalam usianya yang 84 tahun, duduk di samping Raja Birendra dari Nepal yang masih muda dan bukan tokoh menonjol di dunia.

Apakah yang ditemui Tito kini, 15 tahun setelah ia membuka langkah pertama untuk gerakan Non-Blok di Beograd ?

Yang pasti, kini tak ada lagi Nehru. Tak ada lagi Nasser, Nkrumah dan Sukarno Nehru meninggal tahun 1964, dalam usia 75 tahun, waktu wibawanya merosot, setelah pertikaian bersenjata antara lndia dengan RRT di perbatasan. Nasser meninggal tahun 1970, dalam usia yang jauh lebih muda lagi: 52 tahun. Bintangnya masih terang, meskipun negara yang dipimpinnya belum putus-putusnya terlibat dalam masalah-masalah Timur Tengah yang ruwet. Ia kena serangan jantung. Tiga bulan sebelumnya, di…

Keywords: Charil Anwar, Presiden, Tito, Raja Birendra, Nkrumah, Sukarno Nehru, Nasser, Presiden Sekou Toure, Mohamad Heikal, Alexander Dumas, Sirimavo Ratwatte Dias Bandaranaike, Pangeran Norodhom Sihanouk, Khmer Merah, 

---

Foto Terkait