Jangan Permainkan Saya
Edisi: 26/06 / Tanggal : 1976-08-28 / Halaman : 26 / Rubrik : KRI / Penulis :
TERENGAH-ENGAH Willy tiba di rumah kakak perempuannya di desa Rerewokan, Kecamatan Tondano (Minahasa). Dengan wajah pucat pasi pemuda ini menyampaikan kabar singkat. "Corry cepatlah pergi ke rumah", ucapnya dengan suara tersendat dan berlalu. Melihat gelagat si pembawa kabar, terbit wasangka dalam hati Corry yang saat itu tak ayal lagi bergegas menuju desa Kendis, ke rumah ayahnya. Langkahnya yang dipercepat terasa berat digayuti tanda tanya dan firasat buruk musibah apa yang telah menimpa keluarga.
Pagi itu Sabtu 17 Juli 1976, suasana di Desa Kendis tenang saja ketika Corry melangkah masuk pekarangan orang tuanya. Rumah nampak sunyi dan tertutup rapat. Tapi buat Corry keadaan ini biasa, sebab rumah ini hanya tinggal dihuni sang ayah yang sudah lanjut usia, dan kedua orang adiknya yang jejaka. Vence 28 tahun dan Willy 24 tahun. Kecuali kalau si bungsu Marie libur dari sekolahnya, Perguruan Tinggi Kalabat Airmadidi, wisma bujangan ini baru nampak semarak.
Di hari biasa, keluarga yang sudah lama kehilangan bunda ini, serba kaku dan sunyi. Kalau ketiga penghuninya telah berangkat ke ladang atau sawah rumah tertutup rapat. Dan kalau penghuninya kumpul kembali di rumah, yang lazim terdengar hanyalah suara-suara keras tanda bahwa kedua pemuda Vence dan Willy lagi bersitegang adu urat ataupun adu otot diiringi umpat maki yang sudah terbiasa masuk ke tetangga. Maklum kedua perjaka ini, sejak kecil sudah tak rukun, mungkin lantaran tak pernah mendengar lagi tegur sayang ibunda yang terlalu cepat berpulang.
Corry yang mendapati rumah orangtuanya dalam keadaan sunyi, tak menaruh syak apa yang mungkin terjadi, sebaliknya, sedikit heran apa sebenarnya maksud…
Keywords: Pembunuhan Saudara Kandung, Tondano, Minahasa, Vence Raturandang, Willy, Marie, Corry, Kapten Kadirun, Waluyan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…