Bantuan-bantuan Itu, Bagaimana
Edisi: 27/06 / Tanggal : 1976-09-04 / Halaman : 22 / Rubrik : DH / Penulis :
PERNAH, di desa Seririt dan Pengastulan -- tempat terparah yang tertimpa gempa di Bali utara -- rakyat harus memasak beras dalam bentuk bubur. Jatah beras dari yang seharusnya (400 gram sehari) sampai ke tangan rakyat jauh berkurang. Siapa yang salah dalam hal ini? "Semua salah", ujar drs. A. Harun Alrasjid, tanpa mau menyebutkan di mana beras itu tercecer. Harun adalah ketua team Task Force Penanggulangan Bencana Alam/Gempa di Bali dan Irian Jaya. Team terdiri dari beberapa anggota inter-departemental yang dibentuk dalam surat keputusan khusus Presiden.
Tidak jarang pula, team lokal (yang diketuai oleh Gubernur) tidak sejalan pendapatnya dengan team pusat. "Tapi kami ini menilai dalam ruang ligkup yang lebih luas, melihat segala sesuatu dari segala sudut", tambah Harun, "sementara dari fihak Pusat soal seperti bencana gunung Agung titak mau terulang lagi". Harun juga menyinggung bahwa laporan daerah ke pusat sering tidak cocok dengan keadaan. "Seperti misalnya gempa yang ada di Irian Jaya. Menurut pendapat kami, laporan tertulis terlalu dibesar-besarkan".
Uang Paket Saja
Apa yang paling mendesak untuk para korban…
Keywords: Irian Jaya, Bali, Korban Gempa Bumi, Drs. A. Harun Alrasjid, Task Force Penanggulangan Bencana Alam/Gempa, Sukarmen, Ir. A. Effendi, Sutran, 
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.