Menunggu Pengakuan Lisabon
Edisi: 28/06 / Tanggal : 1976-09-11 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
RABU lalu, Komisi 24 (Dekolonisasi) PBB mulai lagi membahas soal Timor Timur. Pertemuan itu dapat dianggap sebagai ancang-ancang menghadapi sidang Dewan Keamanan PBB -- yang juga mulai berunding pekan ini -- maupun sidang Majelis Umum PBB, 21 September nanti. Sebab dari KTT Non Blok yang lalu ternyata masih banyak negara yang belum mau menerima putusan Indonesia terhadap Timor Timur. Menghadapi gejala itu, Indonesia tidak bersikap melihat dan tunggu saja. Melainkan, seperti yang diungkapkan satu sumber TEMPO, berusaha membujuk Portugal untuk menarik kembali resolusinya dari PBB.
Perundingan secara langsung antara diplomat kedua negara, tentu saja tidak bisa. Sebab hubungan diplomatik antara kedua negara masih terputus sejak penyerbuan Dili bulan Desember 1975. Makanya dalam hal ini, yang berunding adalah utusan khusus Presiden Portugal, marsekal (U) Jose Morais da Silva, dengan kalangan Hankam dan Kowilhan II. Mengapa Kowlhan II Jawa/Nusa Tenggara diikutsertakan,…
Keywords: RI-Portugal, Timor Timur, PBB, Jose Morais da Silva, Udayana, Paul Jalink, Joao Carrascalao, Mario Carrascalao, Lemos Pires, Adam Malik, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?