Setelah Robin Angkat Kaki
Edisi: 30/06 / Tanggal : 1976-09-25 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
PEMBERHENTIAN 1216 orang buruh perusahaan Robin Ednasa di pulau
Batam 1 1/2 tahun lalu berbuntut panjang. Malah awal September
lalu, kantor berita Antara melontarkan masalah itu. Humas
Departemen Tenaga Kerja buru-buru mengeluarkan edaran pers
beberapa hari kemudian.
; Berita itu -- menurut Humas Depnakertranskop -- "tidak sesuai
dengan peristiwa dan proses penyelesain yang sebenarnya, serta
terlalu dibesar-besarkan". Menurut J. Darwis yang menandatangani
edaran pers itu, yang sebenarnya terjadi hanyalah kekurangan
pesangon 1 hari kerja dan pembayaran upah selama dicutikan
sewaktu tahun baru Imlek lalu. Diukur dengan uang, jumlahnya Rp
10 juta. Kabarnya sebelum sengketa itu mampir ke meja P4 Pusat
pejabat kantor perwakilan Depnakertranskop di Batam sudah turun
tangan memperantarai kedua fihak yang bersengketa. Tapi meskipun
putusan Panitia Penyelesaian Pertikaian Perburuhan (4) Pusat
tanggal 16 Juni 1976 sudah diantarkan sendiri oleh orang P4
Pusat ke kantor induk Edna Co. di Singapura, perusahaan itulah
yang keras tak mau menaati keputusan itu.
; Thomas Lee
; Tapi menurut pengarnatan pembantu TEMPO di Tanjung Pinang,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?