Si Cepu Meramal Kering, Tapi ...
Edisi: 32/06 / Tanggal : 1976-10-09 / Halaman : 44 / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
SEBUAH keluarga di desa Blimbing, Kelurahan Giri Sekar,
Kecamatan Panggang Kabupaten Gunung Kidul (Yogyakarta) ada
mempunyai sebuah cupu. Meskipun mungkin tidak seindah Cupu Manik
dalam cerita wayang, tapi pemiliknya selalu membungkus rapi dan
menggantung- kannya di sebuah ruangan dalam rumahnya.
; Entah bagaimana, keluarga yang memilikinya secara turun temurun
maupun penduduk desa Blimbing, mempercayai benar sang cupu ini
mampu memberi tanda-tanda akan sesuatu yang bakal terjadi.
Paling sedikit tentang musim tanam yang sedang dihadapi petani
di saat itu. Misalnya menjelang musim tanam tahun 1975 lalu.
Sewaktu cupu yang semula kosong itu dibuka, ternyata berisi
merang. Dan ketika panen usai, tanaman padi penduduk di kawasan
itu-bahkan di beberapa tempat lainnya memang hanya tinggal
merang belaka. Buahnya habis digasak wereng.,
; Di awal musim tanam tahun 1976 ini tadi, isi sang cupu ketika
dibuka lain lagi: seekor tikus dan segumpal rambut wanita. Bagi
penduduk yang percaya pertanda ini tak ada makna lain kecuali
bakal muncul serangan hama tikus. Ini akan disusul dengan bahaya
busung lapar, yang mampu merontokkan rambut penderitanya
(dilambangkan oleh rambut). Dan karena itu adalah rambut wanita
-- demikian pertanda tadi terus diartikan -- maka dikiaskanlah
bakal banyak muncul janda, karena ditinggal kaum lelaki yang
meninggal karena tak tahan menanggung derita keluarga. Adapun
semua ini, konon, akan terjadi seusai musim kering yang panjang
sekarang ini,...
; Benar atau tidak, tapi pemandangan yang banyak terlihat di
desa-desa kawasan Gunung Kidul di hari-hari belakangan ini
adalah ini: tubuh-tubuh pucat kumal, kurang makan, kurang minum,
tak pernah mandi dan gontai memikul kaleng mencari air.
Langkah-langkah yang lesu itu akan tampak sedikit bergegas
apabila dari arah kantor kelurahan mulai terdengar suara
kentongan bertalu-talu: pertanda mobil tanki air sudah datang.
; Kabupaten Gunung Kidul mendapat 3 buah mobil tanki air hadiah
Presiden. Ketiganya diperuntukkan bagi 4 kecamatan, yaitu
Ponjong dan Semanu sebuah tanki sedang sisanya untuk Kecamatan
Rongkop, dan Tepus. Tak kurang dari 12 kelurahan dari 4
kecamatan tadi dengan penduduk sekitar 45.000 jiwa adalah
sasaran mobil-mobil tanki yang sebuahnya mampu diisi 4.800 liter
air tadi. Setiap kepala keluarga ditentukan hanya boleh mendapat
pembagian 1 pikul (sekitar 40 liter) setiap kali droping yang
dilakukan 2 kali sehari. Perebutan pasti terjadi. Tak heran
kalau sebuah keluarga belum pernah mendapat kesempatan dalam
waktu seminggu. Saking kesalnya, di beberapa kelurahan penduduk
minta diadakan droping air ekstra, yaitu dengan membeli.
; Air pembagian itu jelas lebih bersih dari air telaga yang sudah
hijau kental tapi masih juga menjadi bahan rebutan penduduk
sebelumnya. Tapi apakah air pembagian itu sendiri sudah cukup
sehat? Fihak Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta (Diperta
DIY) sudah mengirim tegoran kepada Pemda Kabupaten Gunung Kidul
agar kebersihan air itu diperhatikan benar. Sebab menurut ir.
Sudarsono, dari Diperta DIY, air yang dibagi-bagikan dan berasal
dari Kali Siraman itu terlampau banyak dicampur tawes sehingga
dapat mengakibatkan peminumnya sakit perut.
; Fihak Diperta DIY sendiri sudah menyediakan 2 buah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…