Memburu "wangsit": Untuk Kekuasaan ...

Edisi: 33/06 / Tanggal : 1976-10-16 / Halaman : 05 / Rubrik : AG / Penulis :


 

PERKARA Sawito nampaknya bukan perkara remeh. Buktinya, dengar saja pernyataan-pernyataan resmi sampai pekan lalu.

Dalam pidato di hari 5 Oktober tak kurang dari Presiden Soeharto yang menyebutnya sebagai "Gerakan Sawito". Kepala Staf Kopkamtib Laksamana Sudomo sementara itu di Surabaya Kamis minggu lalu bahkall menunjuk "gerakan Sawito" itu sebagai suatu contoh "revolusi istana". Beberapa jam sebelumnya Menteri Dalam Negeri Amir Machmud di Bengkulu menyatakan bahwa Sawito diperalat "orang-orang ASU". Dan meskipun Presiden menegaskan bahwa tidak ada kesatuan ABRI yang terlibat dalam "gerakan Sawito", belum terjawab pasti apakah ada oknum ABRI yang tersangkut. "Masih dalam pengusutan". jawab Kepala BAKIN Yoga Sugama kepada pers.

Sementara beberapa data baru tentang diri Sawito mulai terungkapkan. Tapi umumnya lewat bantahan. Institut Pertanian Bogor misalnya menyatakan kepada TEMPO bahwa Sawito bukan lulusan sana suatu hal yang sesuai dengaul tulisan ir. Ny. Rahayu Yusui, bahwa Sawito memang bukan insinyur pertanian sebagaimana yang diduga pemerintah (TEMPO, 9 Oktober ). Dan mungkin karena nama Sawito disangkut-sangkutkan dengan kebatinan atau kepercayaan. Dewan Pengurus Sekretariat Kerjasama Kepercayaan (SKK) Pusat juga menyatakan bahwa Sawito bukan anggota SKK.

Tapi itu tak berarti bahwa Sawito Kartowibowo adalah orang asing di kalangan kebatinan. Sebuah sumber di Yogya menyebut kepada Slamet Djabarudi dari TEMPO bahwa Sawito menganut kebatinan "aliran Surakarta", yang lebih menjurus pada kegiatan kemasyarakatan. Aliran lain adalah "aliran Yogyakarta". Dua aliran ini menurut sumber tadi pecahan dan perkembangan kebatinan kebatinan Sultan Agung I (abad ke-17) di Mataram, yang merupakan persatuan aliran Majapahit dan aliran Islam. Sumber itu mengatakan bahwa Sawito rajin mengunjungi tempat-tempat keramat. untuk bersemadi, meskipun "baru dua tahun mengenal kebatinan".

Angka dua tahun itu nampaknya tak tepat. Dalam majalah Mawas Diri pertengahan September 1973 sudah terdapat tulisan Sawito dengan nama terang -- yang berjudul "Evolusi Kesadaran Hidup Berjasad" (lihat: Sawito Meramal . . . ). Ia juga menulis dengan beberapa nama samaran. Sementara itu ia gemar mengunjungi tempat-tempat sunyi, dan agaknya dianggap keramat.

Di tahun 1972, ia naik menyepi di Gunung Muria, sebelah utara Jawa Tengah di daerah Jepara Rembang. Menurut kisahnya malam itu ndaru atau sinar dari langit jatuh. Sinar itu mengenai tanah, masuk ke dalamnya. Tanah pun digali. Di dalamnya ada batu, di mana katanya membayang wajah Jesus Kristus. Dan, di sisi lain, wajah Sawito. 35 hari kemudian rombongan itu ke Alas (Hutan) Ketonggo, dekat Madiun. Ceritanya, juru kunci makam di situ sebelumnya sudah dapat "petunjuk" mungkin dalam mimpi -- bahwa akan ada "pemimipin dari Jakarta" datang. Di hutan itu juga turun lagi itu 'wangsit" atau "petunjuk".

Apa betul pasti Sawito yang "dipilih" di antara yang hadir -- di samping Sawito adalah Mr. Sudjono -- tak dipersoalkan. Pokoknya: mereka percaya, sebagaimana mereka juga percaya bahwa Sudjono dan Sawito di "alam dulu" adalah bapak dan anak. Lalu mereka juga sesuai dengan "petunjuk", pergi ke Panjalu. Selain Sawito, dan lain-lain. konon mertuanya, Raden Panji Trisirah almarhum, ikut. Ada tiga sinar datang, dan sang mertua melihat sosok "raja Jawa" jaman dulu."Di antara kalian akan ada yang jadi pemimpin", kata "sosok" itu.

Adapun situ:. (danau) Panjalu atau situ Lengkong terletak 40 kilometer arah utara dari Ciamis. Terletak agak keting gian, berhawa dingin lembab, tempat ini menawarkan misteri. Di tengahnya terdapat Nusa Gede, pulau seluas 10 hektar yang alamnya masih perawan. Pepohonan yang rata-rata setinggi 25 meter tumbuh rapat dan berlumut. Kelelawar besar-besar bergelantungan. Ular berbisa kabarnya sering menjadi momok bagi mereka yang coba-coha mencuri kayu. Sepasang harimau jadi-jadian kabarnya juga masih sering…

Keywords: Sawito KartowibowoGerakan SawitoPresiden SoehartoSudomoAmir MachmudYoga SugamaRahayu YusuiMr. SudjonoTrimurtiDjumali KertorahardjoRaden Panji TrisirahKartono KartodirdjoKangjeng Raden Tumenggung Wongsonegoro SH
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…