Mau Enaknya Sendiri
Edisi: 06/35 / Tanggal : 1976-10-30 / Halaman : 26 / Rubrik : KL / Penulis : SUJOKO
KEPADA saya baru-baru ini dilaporkan bahwa ada sekelompok orang Indonesia menentang pemugaran Borobudur. Penghamburan uang untuk menegakkan bangkai, begitu katanya. Padahal rakyat kita sekarang butuh ini dan itu ensopor. Dan saya bilang, itu biasa.
Mengenai banyak hal yang menyangkut banyak sekali uang orang memang tidak sepakat. Jangankan mengenai Borobudur. Di negeri kita sangat banyak kaum terpelajar juga berkata "buat apa membaca?" Raja dan jenderal dan rektor bahkan sampai menitahkan pembakaran buku. Perpustakaan Aleksandria yang maha hebat itu dihancur-leburkan oleh Julius Caesar, Aurelianus, Theodosius dan Umar Ibn al-Khattab. Tahun 240 kaisar Che-hoang membakar segala naskah di Cina yang berbau sejarah, filsafat dan ilmu falak. Hampir segala tulisan bangsa Inca jadi mangsa keganasan Francisco Toledo sekitar tahun 1566. Di Indonesia dulu ada saja perguruan tinggi yang membuat api unggun dari gunungan "buku asing". Kata rektornya yang bertitel Prof. dan M.A., itu demi "perjuangan nasional". Aha! Dan pemerintah bersorak "ya hut".
BERLUMURAN DARAH
Terus terang saja, saya sering kurang mengerti apa yang diobral sebagai "perjuangan nasional" ini. Suatu…
Keywords: Sudjoko, Kebudayaan Indonesia, Borobudur, Perpustakaan Aleksandria, Julius Caesar, Aurelianus, Theodosius, Umar Ibn al-Khattab, Che-hoang, PAPFIAS, 
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…