Wawancara Dengan Perdana ... ; Wawancara Dengan Perdana...

Edisi: 36/06 / Tanggal : 1976-11-06 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :


KUNJUNGAN PM Australia Malcolm Fraser hari-hari pertama Oktober
yang lalu punya ekor yang agak ruwet. Persoalan pokok: benarkah
Fraser menyatakan, meskipun tidak secara jelas, bahwa Australia
mengakui kekuasaan de facto Indollesia atas Timor Timur?
Kesimpulan yang berbeda-beda tentang pernyataan Fraser tentang
Timor nampaknya sedikit merepotkan hubungan baik Australia -
Indonesia dan mengingatkan orang akan berita pers tentang
pembicaraan Fraser dengan PM Cina, Hua Kuo-feng, yang katanya
menyebut "tidak-efektif"nya pemerintahan di Indonesia kini.

; Kunjungan Fraser sendiri ke Indonesia umumnya dianggap sangat
menolong membantu menjernihkan hal-hal yang masih samar --
meskipun tidak semuanya. "Saya yakin kunjungan itu berhasil",
komentar Dutabesar Australia Richard Wooleott kepada TEMPO.
"Saya rasa Perdana Menteri Fraser dan Presiden Soeharto lebih
dari sekedar membangun kontak pribadi". Tambah Woolcott:
"Seperti dikatakan dalam bahasa Indonesia, mereka itu cocok".

; Untuk memcocokan sekali lagi antara kesimpulan yang kadang
ditarik orang lain dengan kata-kata Fraser sendiri. Toeti
Kakiailatu dari TEMPO berusaha mengadakan wawancara dengan PM
Australia itu sendiri. Di bawah ini hasil pertanyaan-pertanyan
tertulisnya:

; Tanya: Apakah arti sebenarnya dari kormentar yang anda berikan
kepada PM Hua di Peking tentang pemerintah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?