Hidup Anjing ; Mode Baru: Piara Anjing
Edisi: 36/06 / Tanggal : 1976-11-06 / Halaman : 48 / Rubrik : ILS / Penulis :
SEBUAH mobil sedan berhenti di depan rumah praktek seorang
dokter hewan di daerah bilangan Menteng. Ketika pintu mobil
terbuka keluar seorang nyonya kulit putih terbungkuk-bungkuk
memeluk seekor anjing berbulu putih-halus dan agak panjang.
Rantai yang menyantel di lehernya dibiarkan bergelantung
menyentuh lantai. Seorang pembantu wanita mengikuti dari
belakang. Nyonya itu nampak gugup, meskipun anjingnya tenang
mendekam di pelukannya.
; Sore itu kebetulan pasien dokter hewan itu tidak banyak. Dan
pintu praktek nampak terbuka menyambut setiap kunjungan
penderita.
; Langsung sang nyonya masuk. "Kenapa?" tanya dokter mengawali
pembicaraan, sementara pemilik anjing itu tak sabar membaringkan
anjingnya di balai praktek yang berukuran I x 2 meter. "Ini Dok,
si Witty sudah 3 hari tidak-nafsu makan", kata sang nyonya dalam
bahasa Inggeris bernada tinggi, seperti orang minta dikasihani.
"Barangkali ada salah makan atau muntah-muntah", tanya dokter.
"Entahlah. Tapi dia tak acuh, tak bersemangat dan loyo. Saya
jadi sedih kalau dia begini terus", kata sang nyonya sambil
mengusap-usap anjing yang nampak tetap tenang dan pasrah.
; Ruang praktek dokter itu berukuran 3 x 5 meter. Terdapat
beberapa baskom, sebuah stetoskop, beberapa alat suntik yang
tabungnya terdiri dari yang kecil sampai yang besar. Di dinding
terpampang gambar silsilah (stamboom) berbagai jenis anjing ras.
Juga gambar kucing burung dan hewan peliharaan lainnya. Bau obat
bercampur karbol menusuk hidung.
; Dibantu seorang manteri yang nampaknya sudah terlatih menguasai
pasien binatang, sang dokter memeriksa pasiennya. Stetoskop
ditempelkan di tubuh anjing. Barangkali saja ada kelainan pada
jantung atau paru-paru. Tak banyak beda dengan dokter manusia.
Kedua tangannya pun meraba-raba dan menekan bagian yang dianggap
dapat menunjukkan gejala penyakit.
; "Saya suntik saja. Tak ada kelainan yang luar biasa", dokter
hewan itu mem beri diagnosa tanpa menyebutkan penyakit si Witty
itu. Ketika jarum menembus pinggulnya, si Witty terhenyak kaget,
tapi tidak sampai memberontak. Yang nampak menahan sakit karena
tusukan jarum itu malah si majikan. Ia menyeringai sambil kedua
tangannya memegangi anjingnya erat-erat. Setelah diberi resep,
wanita setengah umur itu nampak puas. Seolah dia ikut menerima
pengobatan itu.
; Konon anjing…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…