Buang Angin Di Depan Tengku
Edisi: 42/06 / Tanggal : 1976-12-18 / Halaman : 43 / Rubrik : KRI / Penulis :
SESOSOK mayat terhampar di Desa Alue Papeuen, 30 kilometer di pedalaman Lhokseumawe, Aceh Utara. Tergeletak di semak-semak belukar di siang bolong Oktober lalu, mayat orangtua itu ditutup dengan daun ubi kayu. Pada tengkuknya terdapat luka menganga sedalam 7 sentimeter dengan panjang 20 senti. Menurut petugas Puskesmas setempat, luka yang membawa maut itu adalah akibat pukulan benda tajam.
Penduduk bukan saja kaget atas kejadian itu. tapi juga bersedih lantaran orangtua itu sernasa hidupnya dikenal sebagai seorang yang pendiam. Mereka memberinya gelar keagamaan, Tengku M. Ali. Korban yang berumur sekitar 60 tahun itu oleh penduduk sehari-hari dipanggil Nek Li. Nek Li sebenarnya orang pendatang. Dia belum berapa lama menetap di desa tersebut sebagai petani upahan. Pada hari-hari terakhirnya Nek Li bekerja untuk tanah pertanian Toko Abdullah dan tinggal di sebuah…
Keywords: Pembunuhan, Aceh Utara, Tengku M. Ali, Nek Li, Zakaria, Letnan R Abbas Bachri, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…