Persuasi & Paradox Demokrasi

Edisi: 43/06 / Tanggal : 1976-12-25 / Halaman : 31 / Rubrik : KL / Penulis : KLEDEN, IGNAS


 

KALAU si Mona gadis kecil 12 tahun berhasil meyakinkan ibunya bahwa dia butuh sepatu baru dan blues merah jambu maka terjadilah suatu persuasi. Ibu tetap berada dalam posisi tidak terikat. Appeal si gadis terarah kepada kebaikan hati. Proses pengambilan keputusan bersifat sefihak. Si ibu diminta dan dibuat yakin untuk memenuhi permintaan anaknya. Seluruh tawar-menawar berlangsung dalam kondisi "kalau boleh kiranya".

Naik helicak dari Menteng Raya ke Sarinah menurut tarif yang diketahui umum supir helicak dan calon penumpang akan makan ongkos Rp 10. Tetapi kalau anda menstop sebuah helicak maka dialog seperti di bawah ini menjadi tak terelakkan

- Ke Sarinah, berapa bang?

- Tiga ratus saja oom.

- Ah, yang benar bang, biasa seratus.

- Dua ratus oom.

- Satu setengah, mau?

Dan pintu akan segera dibuka buat anda.

Tawar-menawar itu kadang-kadang membuat kesal. Apalagi kalau kesusu. Bagaimana pun bang supir tidak akan pernah langsung menyebut tarif yang sebenarnya. Dan sulit untuk merasa yakin bahwa sang supir akhirnya setuju dengan tarif Rp 150 karena berhasil dipersuasi. Tawar-menawar itu cuma basa-basi.…

Keywords: Ignas KledenTawar-MenawarMarxMajikanBuruhRevolusi Sosial
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…