Realisme Setelah Soedjojono

Edisi: 46/07 / Tanggal : 1978-01-14 / Halaman : 20 / Rubrik : SR / Penulis :


SETELAH S. Soedjojono menjadi tua dan jarang bicara, agak lama orang ragu apakah "realisme" dalam seni rupa Indonesia akan punya gebrakan baru. Gebrakan terakhir "realisme" kalau istilah ini boleh dipakai terus di sini - adalah lewat pengeras suara Lekra. Tapi "realisme sosialis" yang diambil para ideolog Lekra dari Eropa ini segera kehilangan harga. Bukan cuma karena Lekra ikut dikubur bersama induknya, PKI, tapi karena pada dasarnya konsep "realisme sosialis" itu tak begitu jelas. Pengalaman, yang belum dialami atau diakui oleh para pelukis Lekra, kemudian menunjukkan bahwa arah "realisme sosialis" toh tergantung kehendak partai. Dan seperti nampak di Uni Soviet dan RRT, itu biasanya tanpa imajinasi lagi.

Tapi tiba-tiba pada Pebruari 1977 dalam ruang pameran Taman Ismail Marzuki, waktu sejumlah pelukis muda berpameran, muncul lima lukisan seorang anak muda berumur 21…

Keywords: Pameran LukisanTaman Ismail MarzukiS. SoedjojonoLekraDede Herri SupriaRedha SoranaDa VinciBambang SudartoChairil AnwarSudarsoSSRISekolah Menengah Seni Rupa Indonesia
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…