Mengulur Tempo
Edisi: 02/08 / Tanggal : 1978-03-11 / Halaman : 45 / Rubrik : TER / Penulis :
AWAS
; Teater Mandiri
; Naskah & Sutradara: Putu Wijaya
; INI adalah perang saudara. Bermula dengan ditemukannya tadi di
atas batu pemujaan oleh Mbah (Djoko Quartantyo). Dan karena
musuh telah dianggap musnah, maka mau tak mau tentu di antara
mereka sendiri yang berak. Jadi, perang saudara. Perang yang
dahsyat, karena masing-masing pihak menggenggam keyakinan dengan
fanatik. Juga perang yang sadis, karena Bapak mereka sendiri pun
dibantsi. Meski semua itu dilakukan dengan pedih, karena
Anak-anak itu tak tahu jalan lain.
; Dan perang memang selalu akan ada - paling tidak begitulah
"Awas"nya Putu ini mencatat. Bapak (Kamsudi) dan Ibu (Renny
Putu Wijaya) yang pada mulanya menentang perang, karena Ibu akan
melahirkan "Adik",…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…