Laporan Kepada Komandan
Edisi: 03/08 / Tanggal : 1978-03-18 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
PRESIDEN Soeharto, menurut seorang pembantu dekatnya, selalu mengibaratkan dirinya hanya sebagai "staf". Komandannya ialah MPR. Dalam kesadaran inilah ia membacakan pidato pertanggungjawaban Presiden/Mandataris MPR yang kedua kalinya sejak berdirinya Orde Baru. Dibawakan Sabtu lalu dari mimbar ruang sidang paripurna MPR di Senayan, banyak soal yang dikemukakan dan diulangi dalam pidato 93 halaman yang menelan sekitar 3« jam itu. Beberapa petikan:
Politik Selama 12 tahun orde baru telah dapat dilaksanakan dua kali pemilu. Sedang selama 20 tahun kemerdekaan sebelum masa orde baru, hanya terjadi pemilu sekali, yakni pada 1955.
Presiden mengakui bahwa dalam susunan MPR dan DPR itu terdapat sejumlah anggota yang diangkat tidak melalui pemilu, yaitu I00 dari 460 anggota DPR dan 1/3 dari 920 anggota MPR. Sebanyak 75% terdiri dari wakil ABRI dan selebihnya non-ABRI. Adapun latarbelakang dan motivasinya, menurut Presiden, "jumlah sepertiga dari anggota MPR mempunyai fungsi untuk menjamin pengamanan daripada…
Keywords: Presiden Soeharto, MPR, KNPI, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?