Kepribadian, Disemprot Pakai...

Edisi: 03/08 / Tanggal : 1978-03-18 / Halaman : 58 / Rubrik : AG / Penulis :


 

SAMPAI awal Pebruari 1978, ada lebih 30 orang yang menganut ajaran 'Kepribadian' di Kuningan, Jawa Barat. Tak banyak - dan itu pun meliputi beberapa desa Cipari, Cigugur, Awilarangan dan Cijoho. Meski begitu Kepala Desa Cijoho, Suhali, merasa perlu untuk "melarang ajaran itu dikembangkan," seperti dikatakannya sendiri kepada Aris Amiris dari TEMPO Bahkan "sekarang tidak seorang pun saya perkenankan mendatangi rumah Sarju (pemimpinnya) untuk berguru." Alasannya tentu saja mengganggu ketenteraman masyarakat.

Sarju, yang disebutnya itu, bukan pemimpin puncak. Ia kelahiran Desa Windusengkahan, mulanya bekerja sebagai kenek satu perusahaan bis dengan trayek Kuningan-Merak. Di Banten demikian cerita bermula, Sarju bertemu dengan orang bernama Raden Moh. Sjamsoe Usman yang tinggal di Bandungi lelak ini bukan orang sembarangam dia seorang tokoh yang rupanya sedang berikhtiar mengembangkan ajarannya yang diberi nama 'Kepribadian'.

Terpengaruh oleh fatwa-fatwa sang guru, Sarju memutuskan berhenti jadi kenek--lantas kembali ke desanya,…

Keywords: KepercayaanKepribadianSarjuRaden Moh. Sjamsoe UsmanKarta NarkibSuhaliMadraisNarkib
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…