Abah Beye Di Desa Jelekong

Edisi: 06/08 / Tanggal : 1978-04-08 / Halaman : 24 / Rubrik : ILS / Penulis :


DI pinggir jalan raya Bandung-Majalaya, terdapat sebuah papan
penunjuk yang menerangkan letak Kampung Benyeng di Desa
Jelekong. Papan penunjuk ini banyak gunanya, walau ditulis
secara sederhana saja. Ratusan orang selalu memasang matanya
dengan awas, agar tidak kesasar. Dan yang dicari cuma satu orang
Abah Beye, orang "pinter dan bisa menyembuhkan segala penyakit."

; Tidak mudah untuk datang ke rumah Abah Beye. Bukan karena dijaga
ketat, tapi jalanan menuju rumahnya cukup sulit jika ditempuh
dengan kendaraan beroda empat. Begitu masuk di mulut jalan yang
menuju Jelekong, jalanan yang tidak beraspal itu menanjak. Di
musim kemarau mobil cuma bisa masuk sepenggal jalan saja.
Sisanya, harus dilaksanakan dengan jalan kaki. Jangan dikata di
musim hujan, bisa mobil berkubang dengan lumpur.

; Tusukan Jara

; Tapi bagi yang tidak kuat jalan, entah dia ini sakit atau memang
enggan bertemu dengan lumpur jangan kuatir. Di dekat papan
penunjuk tadi ada pula beberapa orang berdiri, siap untuk
mengangkut siapa saja dengan tandu. Sebuah kursi, diikat
erat-erat dengan tali plastik dan dua bilah kayu atau bambu.
Tarif, relatif murah, antara 1000 sampai 2000 rupiah, tergantung
kurus gemuknya orang yang akan digotong.Untuk orang yang banyak
duit, tentu saja lebih baik memilih naik tandu, dari pada harus
berpeluh melawan lumpur. Apalagi kalau badan tak sehat, karena
perjalanan dapat menghabiskan waktu 1 jam.

; orang yang akan berobat, tidak bisa langsung bisa ketemu Bah
Beye. Apalagi kalau yang menunggu puluhan orang jumlahnya. Yang
pertama harus dilakukan, pengunjung mendaftarkan diri. Seseorang
yang bertindak sebagai sekretaris atau ya tukang catat, akan
bertanya nama, umur, alamat dan pekerjaan. Kemudian harus
membeli karcis Rp 50, mirip di RS Ciptomangunkusumo, Jakarta.
"Tapi karcis ini atas ketetapan penduduk Desa Jelekong," kata A.
Suhada yang jadi polisi di desa tersebut. Pungutan karcis macam
ini baru dilakukan pertengahan tahun lalu.

; Uang yang dikumpulkan itu oleh penduduk Desa Jelekong
dipergunakan untuk membangun desa. Abah Beye sendiri tidak
menerima apa-apa dari hasil penjualan karcis. Dia juga tidak
memasang tarif bak layaknya seorang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

N
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28

Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…

M
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21

Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…

K
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21

Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…