Filipina Memilih Apa ?; Begitulah, Tuan Dan Nyonya Menang

Edisi: 07/08 / Tanggal : 1978-04-15 / Halaman : 09 / Rubrik : LN / Penulis :


SIANG itu Nyonya Imelda Marcos muncul dalam pakaian berlengan kupu-kupu (terno) berwarna merah jambu. Di gedung Mapa High School yang terletak dekat istana Malacanang -- tempat Imelda Marcos memberikan suara--sudah sejak pagi orang berdesak-desakan menantikan kedatangan first lady yang juga Gubernur Manila Raya itu. Para wartawan dan simpatisan menanti-nanti dengan sabar, sementara suasana kampanye belum juga berakhir -- lewat baju kaos dan pamplet--meski resmi sudah dilarang. Kendati manusia berjubel memilih dan menanti, tidak terlihat penjagaan tentara atau polisi.

Dan Imelda akhirnya muncul pukul 15.45. Ia disambut oleh hiruk pikuk para pendukungnya. Semua berusaha bersalaman. Sembari mengulurkan tangannya dengan senyum, Imelda berseru: " Sebentar, ya." Sudah itu ia memasukkan kartu suaranya. Bisa dipastikan bahwa ia memilih KBL (Kilusang Bagong Lipunan = Gerakan Masyarakat Baru), yakni partai pemerintah yang dipimpinnya sendiri di wilayah Manila Raya.

Presiden Marcos sendiri terbang ke kota kelahirannya, Batac. Ia memberikan suara setelah secara resmi meresmikan sebuah jembatan yang namanya diambil dari nama ayah sang presiden. Keterangan resmi juga menyebutkan bahwa bekas Senator Benigno Aquino--ditahan sejak keadaan darurat dan dijatuhi hukuman mati Oktober tahun silam--melakukan hak pilihnya di kamp militer Fort Bonifacio, yang masih berada di wilayah kota Manila.

Ketiga tokoh utama percaturan politik Pilipina itu termasuk di antara 21 juta warga negara yang telah ikut dalam langkah penting dalam perjalanan sejarah negeri bekas jajahan Sepanyol dan Amerika itu. Mereka adalah sebagian amat kecil dari penduduk yang punya hak pilih dan mengunjungi tempat pemungutan suara (tps) yang berjumlah 85 ribu yang tersebar di seluruh negeri.

Pemilu pertama sejak berlakunya keadaan darurat bulan September 1972 itu memperhadapkan para pemilih dengan sejumlah calon yang berhasrat menduduki 165 kursi yang diperebutkan dalam Parlemen Sementara (Interim Batasang Babansa). Berdasarkan konstitusi 1973 -- mengalami penyempurnaan lewat referendum 1976 dan 1977 -- presiden yang akan merang kap sebagai perdana menteri secara otomatis akan menjadi anggota IBP. Bukan cuma itu. Ia bahkan juga mempunyai hak khusus untuk melengkapi anggota IBP menjadi 200 orang lewat sejumlah pengangkatan.

Filipina yang merupakan negara kepulauan itu, oleh komite pemilihan dibagi dalam 13 daerah pemilihan. Metropolitan Manila yang merupakan gabungan 13 kotamadya dan 4 kota besar,mempunyai penduduk hampir 5 juta, mendapat bagian 21 kursi dalam IBP. Untuk kursi sejumlah itu ada 153 calon yang memperebutkannya. Secara resmi ada 9 kelompok politik--termasuk perorangan -- yang bertanding di Manila, tapi sebenarnya yang bersaing keras adalah kelompok KBL pimpinan Imelda Marcos dan Lakas Ng Bayan (Laban) yang partai oposisi pimpinan Benigno Aquino. Dengan alasan tidak terjaminnya keselamatan serta tidak mungkinnya kontrol terhadap pelaksanaan pemilu di luar Manila, pihak oposisi Laban (berjuang), tidak memasang calon di luar Manila Raya. Karena itulah maka jauh sebelum pemilu sudah bisa dipastikan bahwa Marcos…

Keywords: Imelda MarcosPresiden MarcosBenigno AquinoLakas Ng BayanProspero OlivasDrs. Hoesni ThamrinJohn PorisTheodore F. Valencia Jovita SalongaCarlos P. RomuloFerdinand Edralin Marcos
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…