Manusia-manusia Kenes

Edisi: 08/08 / Tanggal : 1978-04-22 / Halaman : 42 / Rubrik : KL / Penulis : SUJOKO


SENIMAN kenes, ucap Buyung Nasution, sarjana hukum kita yang tanggal 6 April yang lalu berdebat di Taman Ismail Marzuki itu. Yang dimaksudnya ialah apa yang disebut "seniman yang berekspresi diri" itu, dan seniman yang begitu melulu. Di situlah kepuasan berseni, katanya. Itulah maksud-tujuan seni, katanya. Nah, kalau begitu, ya sudah. Puas, senang, bahagia. Mau cari apa lagi?

Nyatanya seniman ekspresif kita itu belum juga puas. Dia masih minta masyarakat supaya mau mengerti seninya, mau menerimanya, menghargainya, memujinya, dan tentu membelinya juga. Kalau rakyat tidak menggubrisnya, maka dia sedih dan kecewa dan marah, dan rakyat itu pasti bodoh dan terbelakang dan berselera rendah. Itulah seniman kenes. Itulah seni kenes.

Maka itu, barang siapa tidak ingin disebut kenes, dia puas-puas sajalah dengan berekspresi diri saja. Lantas simpan saja karyanya di laci dan di gudang. Maka saya jadi ingat kepada teman saya si penyanyi. Suaranya seperti Sam Saimun, dan kabarnya bisa seperti Mario Lanza juga. Tapi kalau dalam arisan atau kumpulan dia disuruh nyanyi, dia tidak mau. Katanya, dia cuma nyanyi di kamar mandi saja, dan buat…

Keywords: SujokoBuyung NasutionSam SaimunMario LanzaTaman Ismail MarzukiTIMManusia Kenes
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…