40 1/2 Jam Mondale: Sejumlah Hasil

Edisi: 11/08 / Tanggal : 1978-05-13 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


 

WAKIL Presiden AS Walter Mondale tidak tinggal di Wisma Negara selama kunjungan dua harinya di Indonesia pekan lalu. Orang Nomor 2 di AS itu beserta rombongan lebih suka menetap di Borobudur Intercontinental dengan menyewa dua tingkat dari hotel itu yang berdekatan dengan stasiun bis Lapangan Banteng. Maka dua minggu sebelum Mondale tiba, Dinas Sekuriti AS memeriksa segala sesuatunya yang dianggap penting untuk keselamatan wakil presiden beserta keluarganya.

Berbeda dengan para pendahulunya, Walter F. Mondale, 50 tahun, termasuk wakil presiden yang banyak didengar dan amat dipercaya oleh Carter. "Dia merupakan satu-satunya wakil presiden AS yang punya banyak kekuasaan selama ini . . . ", demikian siaran ICA (International Communication Agency), dahulu USIS.

Dengan mengantongi mandat dari Presiden Carter, iapun bisa berbicara dan mengambil keputusan tanpa ragu. Selama di Jakarta beberapa masalah yang masih mengganjel ternyata memang bisa diselesaikan. Selesai berunding dengan Presiden Soeharto selama dua jam, Mondale antara lain mengungkapkan pada pers beberapa hal yang sejak lama masih terkatung-katung.

Lampu Hijau

Di bidang hubungan ekonomi, misalnya, ia menyampaikan suatu putusan yang menggembirakan kalangan minyak asing yang beroperasi di Indonesia: Pajak yang dikenakan pemerintah AS tadinya terhadap maskapai minyak 'bagi-hasil' di Indonesia akan…

Keywords: Walter F. MondalePresiden CarterPresiden SoehartoLNGFPCAdam MalikSudharmonoBuyung NasutionSubadio SastrosatomoT.B. SimatupangMahar Mardjono
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?