Antara Mang Udel Dan Kris

Edisi: 12/08 / Tanggal : 1978-05-20 / Halaman : 40 / Rubrik : SD / Penulis :


 

BANYAK penonton TV geregetan melihat Kris Biantoro memakan korban-korbannya dalam siaran "Suka Hati". Mereka merasa si gendut lucu dan bersuara empuk itu, lebih banyak ngeledek orang daripada mengajukan pertanyaan "quiz". Tapi tatkala kemudian wajahnya dihapus oleh Mang Udel dengan gaya Jawa dan nelongso, banyak orang merasa seperti makan rujak tanpa garam. Di koran muncul banyak surat yang pada hakekatnya tak lebih dari rasa rindu.

Akhir Mei ini, petugas bertanya itu akan beraksi lagi memenuhi harapan penggemarnya. Orang boleh mengharapkan mungkin orang ini akan meneruskan gayanya yang dulu. Ngomong dengan cepat, cekatan, sedikit cas-cus lalu sekali-sekali menyemprotkan suaranya yang merdu. Rasanya begitu mudah, lancar, sementara banyak sekali orang yang tergagap bicara di muka umum, apalagi di muka layar TV. Baik Kris maupun mang Udel sama-sama memiliki master quiz. Mungkin orang tak mau tahu, bahwa semua itu mereka dapatkan karena usaha, pengerukan, perbendaharaan sebelum mereka masuk ke dalam acara.

PDK Lain Deppen Lain

Kedua "master" ini, sebelum dibayar Rp 20 ribu oleh acara "Suka Hati" untuk sekali penampilan, adalah sama-sama pelawak. Sama-sama punya pengalaman di bidang MC -- pembawa acara. Sama-sama punya nama di kepala masyarakat. Kris sempat ngetop dengan lagunya yang bertanya, agak merintih, mengapa-mengapa. Ia juga suka muncul di layar perak. Seringkali jadi tokoh dalam reklame dan film iklan. Sementara sarjana biologi Purnomo alias Mang Udel meledak waktu dinobatkan jadi aktor paling yahut untuk peranan si Mamat. Sejak dulu ia sudah terkenal sebagai dedengkot "Trio Gilos" bersama Cepot dan almarhum Bing Slamet.

"Saya tidak bisa meniru Mang Udel, Mang Udel juga tak bisa meniru saya," kata Kris Biantoro kepada Bachrun Suwatdi dari TEMPO. Lelaki usia 40 tahun ini sebetulnya dulu ingin jadi wartawan. Nyatanya ia sudah coba-coba menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Publisistik, tapi macet di tingkat II. Untung sekali sejak kecil ia sudah dituding dalam berbagai kesempatan untuk jadi MC. Untuk meningkatkan ketrampilan dan mutu improvisasinya ia selalu ribut dengan persiapan. Satu minggu di muka, sebelum menghadapi publik ia sudah seradak-seruduk membongkar segala macam bahan yang bisa dipergunakan. Entah brosur, buku sampai ke ensiklopedia.…

Keywords: MCPembawa AcaraSuka HatiKris BiantoroMang UdelPurnomoTrio GilosCepotBing SlametMaladiNani SadikinFFI
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05

Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…