"moralitas: Keutuhan & Keterlibatan"

Edisi: 16/08 / Tanggal : 1978-06-17 / Halaman : 42 / Rubrik : KL / Penulis : WAHID, ABDURRAHMAN


PARA muballigh di masa ini senang sekali mengutip ucapan Nabi: "Beramallah bagji (kepentingan) duniamu seolah-olah kau benar-benar akan hidup selamanya dan beramallah untuk (kepentingan) akhiratmu seolah-olah engkau benar-benar akan mati esok." Dengan ucapan itu kemudian dibuktikan bahwa Islam memandang urusan duniawi sama pentingnya dengan urusan ukhrawi.

Tetapi ada akibat sampingan dari penafsiran diktum di atas secara demikian itu. Keinginan untuk menghilangkan tekanan terlalu besar atas urusan ukhrawi dan mengembalikan perhatian kepada soal-soal duniawi dalam proporsi yang wajar, akhirnya mengakibatkan dikotomi dalam sikap dan pandangan hidup muslim modern. Dikotomi itu terutama mengambil bentuk pemisahan antara soal-soal duniawi dan soal-soal ukhrawi, di mana sikap dan pandangan si muslim modern itu menjadi berjarak sangat jauh dalam menangani antara keduanya.

Kalau si sufi kolot melandaskan hidupnya pada sikap sarwa beribadat karena diktum tarekatnya yang berbunyi "Kebajikan adalah memuja Allah seolah-olah engkau melihatNya, apabila engkau tak melihatNya, justeru Ia-lah yang senantiasa memandangimu," maka si muslim modern merasa memperoleh kebebasan penuh untuk mengatur kehidupan duniawinya. Secara perlahan-lahan tetapi pasti kehidupan duniawi itu lalu membentuk sikap dan pandangan hidupnya, bukan sebaliknya. Keterpukauan dengan soal-soal materi menggantikan kedalaman rasa…

Keywords: Abdurrahmad WahidMuslimAndrei SakharovPyotr GrigorengkoAndrei AmalrikYuri Orlov
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…