Dendam Berdarah Di Desa Zghorta
Edisi: 17/08 / Tanggal : 1978-06-24 / Halaman : 08 / Rubrik : LN / Penulis :
SETELAH menduduki Libanon Selatan selama 91 hari, peleton
terakhir Israel meninggalkan kawasan itu 13 Juni pekan silam.
Orang-orang Libanon tentu saja menyambut gembira penarikan
pasukan pendudukan itu, meski untuk sementara di sana masih
harus berjaga-jaga sejumlah 5000 pasukan pengawas PBB.
; Tapi suasana gembira yang mestinya terasa pada hari pengosongan
tentara Israel itu kemudian ternyata dibatalkan oleh sebuah
insiden berdarah yang terjadi di sempadan utara Libanon.
; Hatta, beberapa jam sebelum peleton terakhir Israel itu
menyeberangi perbatasan selatan Libanon, sebuah pertempuran
secara tiba-tiba melanda desa Zghorta, 110 kilometer di sebelah
utara Beirut. Di sana 2 kelompok Kristen Maronit saling
berbunuhan di pagi buta.
; Desa Zghorta merupakan pangkalan turun temurun bagi keluarga
Franjieh. Dan yang melakukan penyerangan ke desa itu adalah
kelompok pimpinan Pierre Gemayel, yang merupakan musuh bebuyutan
keluarga Franjieh.
; Dua kelompok yang saling bunuh-bunuhan itu adalah bagian dari
keluarga-keluarga Kristen Maronit yang sejak lama selalu
berebutan untuk memerintah Libanon, yang elit…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…