Yang Remaja, Yang Berpesta (dan ...)

Edisi: 18/08 / Tanggal : 1978-07-01 / Halaman : 14 / Rubrik : ILS / Penulis :

 

DUAPULUH dara-dara jelita tampil di atas panggung. Semuanya berpakaian Indonesia. Pemunculan kedua, mereka mengenakan pakaian rekreasi. Jenis pakaian ini memungkinkan mereka untuk bergerak lebih lincah. Apalagi ada iringan musik. Keceriaan remaja lebih menonjol. Mereka bergerak lebih polos, lebih asli dan yang perlu, lebih enak dipandang mata, dari pada lenggang-lenggoknya para peragawati.

Setelah itu, pause 30 menit. Pemunculan yang terakhir ialah dara remaja dengan pakaian malam. Dua di antaranya memegang gitar. Dawai dipetik, dan keluarlah suara merdu yang melagukan Today. Meskipun dengan latihan singkat selama mereka bertemu beberapa hari di Jakarta, para peserta final Puteri Remaja dari berbagai daerah itu bisa menyatu dalam sebuah lagu yang merdu. Membuat penonton sekejap terpukau oleh kebolehan mereka. Today lenyap, muncul seseorang yang berdeklamasi. Luthfiana dari Ngawi membacakan sajak Jakarta Jakarta.

Gimana Mandinya?

Pemilihan Puteri Remaja yang berdasarkan kepribadian, inteligensia dan pengetahuan umum (dan tentu saja tidak diabaikan cantiknya rupa) memang ditepatkan dengan HUT DKI Jakarta.

Dan gedung Balai Sidang Senayan Sabtu, 17 Juni yang lalu penuh. Konon semua karcis (Rp 9.000, Rp 5.000, dan Rp 2.000) habis terjual. Tahun ini adalah tahun yang ke pemilihan dara-dara remaja yang berusia 15-18 tahun. Jumlah pengikutnya makin banyak. Tahun 1975, cuma 200 gadis yang punya nyali untuk turut serta. Tahun berikutnya, dua kali lipat jumlahnya. Kemudian jadi 600…

Keywords: Puteri Remaja, Yayasan Puteri Remaja, Luthfiana, Tika Bisono, Dian Angelia Entoh, Yanti Triwadiyantini, Nina Zuliani, Krisnina Maharani, Pia Alisyahbana, Ali Sadikin, Muharyo, Nana Mainidar Basyir, , 

---

Foto Terkait