Konsep Dan Fabel Andersen
Edisi: 20/08 / Tanggal : 1978-07-15 / Halaman : 57 / Rubrik : PDK / Penulis :
BERIKUT ini wawancara Yusril Djalinus dari TEMPO dengan Menteri P & K Dr. Daoed Joesoef:
Dalam wawancara dengan TEMPO, beberapa jam setelah dilantik menjadi menteri P&K tiga bulan lalu, anda mengatakan sudah menyiapkan konsep Undang-Undang Pokok Pendidikan dan Pengembangan Kebudayaan. Anda juga menyebut Taman Siswa ketika menjelaskan konsep tadi. Apakah idenya dari sana?
Ketika menyusun konsep itu saya mengunci diri di dalam perpustakaan saya. Saya tidak minta konsultasi orang lain. Tapi saya membaca apa yang pernah ditulis di sini. Jadi kalau kebetulan itu sesuai dengan salah satu konsep atau ide dari suatu lembaga atau salah seorang Indonesia yang ada, itu kebetulan. Suatu kebetulan yang baik.
Mengunci diri di perpustakaan apakah juga berarti sama sekali tidak mengambil referensi dari karangan orang lain, misalnya Ivan Illich?
Tentu saya baca buku-buku orang lain termasuk Ivan Illich. Tapi semenjak saya masuk ke departemen ini, segala sesuatu mengenai pendidikan dan pengembangan kebudayaan harus dihasilkan oleh otak anak Indonesia sendiri. Saya tak memerlukan konsultan negeri mana pun mengenai apa pun. Ini bukan berarti saya sempit, tidak mendengarkan pendapat orang lain. Saya cukup banyak membaca. Tapi saya memilih apa saja yang harus dijalankan di negeri saya sendiri.
Kapan fikiran untuk menelurkan konsep itu timbul. Semenjak diangkat menjadi staf ahli Menteri…
Keywords: Wawancara, Menteri P & K, Dr. Daoed Joesoef, Ivan Illich, CSIS, BP3K, Mahasiswa, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…