Jangan Dipaksa Nanti Jebol
Edisi: 23/08 / Tanggal : 1978-08-05 / Halaman : 42 / Rubrik : MS / Penulis :
AGUSTUS ini, acara 'Telerama' di TVRI memasuki siaran ke-8. Acara bulanan yang nongol setiap minggu malam pertama ini akan mencoba ikut memeriahkan HUT RI dengan bingkisan spesial. Dalam 12 menit medley, mereka akan menggumamkan lagu-lagu perjuangan, di samping lagu pop, keroncong dan lagu daerah seperti biasa.
"Tidak ada yang terlalu istimewa. Masih santai-santai saja dulu," kata Iskandar, jenderal kerepotan itu. "Kekuatan kita baru 60 wat. Jangan dipaksa cepat naik ke 100, bisa jebol nanti." Ia ternyata berusaha berhati-hati, justru pada saat banyak surat penonton TV memuji usahanya.
2 Juta
'Telerama' dilahirkan di penutup tahun 1977. Dalam kekeringan pokok acara yang memerlukan kesegaran, Iskandar, Ketua Yayasan Musik Indonesia, pasang omong dengan MN Soepomo, Direktur TVRI. "Karena sudah jenuh dengan formasi band 4-5 orang, bagaimana kalau lagu pop, keroncong dan daerah dimainkan dengan orkes besar?" tanya Iskandar. Ia juga langsung memaparkan hal-hal positif rencana tersebut. "Misalnya para pengaransir akan…
Keywords: Telerama, Iskandar, Yayasan Musik Indonesia, MN Soepomo, Orkes Simphoni Jakarta, OSJ, Hutauruk Sisters, Andi Meriem Matalatta, Diah Iskandar, Rafika Duri, Harvey Malaiholo, Berlian Hutauruk, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…