Ijazah Palsu, Siapa Tahu
Edisi: 25/08 / Tanggal : 1978-08-19 / Halaman : 56 / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
HEBOH sekitar ijazah palsu belum berhenti. Setelah Departemen
Luar Negeri meneliti ijazah karyawannya -- 13 di antaranya
ternyata berijazah palsu --minggu lalu Departemen Perdagangan
dan Koperasi mulai mengikuti jejak Deparlu. Sampai Senin kemarin
belum ketahuan hasilnya.
; Mula-mula tersiar kabar tentang kericuhan dalam tubuh
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Jakarta. Di antaranya
menyangkut soal jual-beli ijazah. Bukan ijasah yang dipalsukan
tapi ijasah asli yang diperjual-belikan.
; Soal Untag belum selesai, muncul berita tentang pemalsuan ijasah
Universitas Jayabaya, juga di Jakarta. Heboh ini menyebabkan
Menteri P&K Daoed Joesoef menyatakan bahwa kecenderungan yang
memalukan itu tak lain karena selama ini orang masih
mengandalkan selembar kertas yang namanya ijasah. Dan kurang
memperhatikan prestasi.
; Tapi Mayjen A.E. Manihuruk, 54 tahun, kepala BAKN (Badan
Administrasi Kepegawaian Negara), minggu lalu menyatakan bahwa
penerimaan pegawai negeri dengan mendasarkan pada ijasah, tidak
bisa disalahkan. "Bukan peraturannya yang salah. Tapi kalau ada
orang yang tak berhak memiliki ijasah, apalagi palsu, itulah
yang harus ditindak," katanya.
; Menurut Peraturan Pemerintah yang baru, No. 16/1976, untuk
penerimaan pegawai negeri memang didasarkan pada ijasah. Tapi
pada peningkatan jenjang karir selanjutnya, prestasi dan
konduite lebih memegang peranan.
; Peraturan itu antara lain menyebutkan, pegawai yang kemudian
ternyata menggunakan surat keterangan tidak benar, dapat
diberhentikan tidak dengan hormat. Soalnya, ketika peraturan itu
disusun, kabarnya sudah tercium adanya penggunaan ijasah palsu,
meski belum terbuktikan.
; Menurut catatan, sampai akhir Maret 1978, dari sekitar 1.800.000
pegawai negeri, terdapat 98.000 orang bergelar Sarjana Muda
(termasuk Akademi) dan 54.000 bergelar Sarjana Penuh. Sudah
berapa yang ketahuan berijasah palsu? "Sampai sekarang
laporannya belum masuk," kata Manihuruk.
; Manihuruk sendiri baru minggu lalu menganjurkan kepada semua
Departemen untuk meneliti kembali semua ijasah pegawai negeri --
dengan prioritas ijasah SLTA dan Sarjana. Menurutnya penelitian
itu akan memakan waktu lama.
; Meski begitu ia menyebut bahwa meneliti ijasah bukan pekerjaan
sulit. Misalnya kapan dia kuliah, kapan sarjana muda, kapan
sarjana penuh, apa thesisnya. "Selain itu kan bisa dicek dalam
Buku Induk setiap fakultasnya," ujarnya. "Jadi Opstib untuk
sementara ini tak perlu turun tangan," tambahnya sembari
tertawa.
; Tapi Manihuruk tak menutup kemungkinan adanya semacam kerjasama
antara pemegang ijasah dengan fakultas atau perguruan tinggi
yang bersangkutan. "Nah, kalau sudah begini, ya sulit," katanya
lagi. "Bagi saya pokoknya ada pengesahan dari Kopertis
(Koordinator Perguruan Tinggi Swasta) -- untuk ijasah dari
perguruan tinggi swasta," tambahnya.
; Bagi Manihuruk, pengertian ijasah palsu itu ialah ijasah yang
sebenarnya tidak berhak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…