Harapan Buyar Di Jakarta
Edisi: 29/08 / Tanggal : 1978-09-16 / Halaman : 46 / Rubrik : TER / Penulis :
LIMA malam berturut-turut, sejak tanggal 26 Agustus, penonton di TIM disuguhi ludruk Trisula Dharma dari Madiun. Ludruk yang bernaung di bawah Kopasgat AURI ini mampu mengocok penonton, tapi tidak berhasil dalam soal mengumpulkan jumlah penonton. Imam Santoso pimpinan ludruk yang juga menjadi pemain inti memang menyadari: "Waktu kita memang kurang tepat. Peminat ludruk dari Jawa Tengah dan Timur sedang pulang berlebaran. Padahal merekalah yang kita harapkan akan nonton," ujarnya sedih.
Uang yang masuk minim, "Tapi kami dapat pengalaman yang luar biasa. Kami main di kota dengan penonton yang terpilih" kata Imam. Sambutan penonton dirasanya sangat baik. Akrab dan komunikatif. Pantat-pantat tak pernah tergeser dari bangku, sampai tontonan selesai. 5 malam berturut-turut dipentaskan Siluman Naga Hijau, Syarip Tambak Yoso, Warok Suromenggolo, Hantu di Atas Becak dan terakhir Sawunggaling.
Tari 'Ngremo' yang menjadi ciri ludruk, tetap muncul, di samping ciri yang lain humor, kidung, laki-laki berdandan wanita. Orang bilang ludruk tanpa ngremo ibarat makan tanpa garam. Gerakan yang dipentingkan hanya leher, tangan dan kaki, dengan badan yang tetap tegak. Lain dengan tari Jawa di mana lekak-lekuk badan dipentingkan.
Apa sebenarnya tari ngremo? Memang banyak tarsiran yang muncul. Ada yang mengatakan ibarat seorang bayi yang baru lahir, maka yang bisa digerakkan adalah tangan, kaki dan leher. Tafsiran lain gerakan pemuda yang dinamis, penuh tanggung jawab menyambut tantangan hidup. Adapun kelima jari yang membuka, ditafsirkan pula sebagai sifat orang Jawa yang terbuka. Tari ini dimaksudkan sebagai pembuka menyilakan penonton menikmati.
Kalau teater rakyat macam Miss Tjitjih dan…
Keywords: Ludruk Trisula Dharma, Kopasgat AURI, Imam Santoso, Tari Ngremo, Miss Tjitjih, Srimulat, Klowor, Timbul, Syamsul Arifin, Anwar, An Wan, TIM, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…