Bendera Hitam Di Seluruh Iran

Edisi: 29/08 / Tanggal : 1978-09-16 / Halaman : 54 / Rubrik : AG / Penulis :


MENEMBUS abad-abad panjang dalam sejarah, kaum Syi'ah tiba-tiba muncul ke pusat perhatian. Bendera mereka yang hanya secarik kain hitam, yang sudah mereka pakai segera sesudah junjungan mereka, Saidina Ali bin Abi Thalib (kemenakan dan menantu Nabi s.a.w.) terbunuh oleh tentara dinasti Umaiyah dahulu kala, sekarang muncul kembali di pusat-pusat kekuatan Islam di seluruh daratan Iran.

Di sini memang hampir semua dari 95% warganegaranya yang memeluk Islam kaum Syi'ah. Di Qumm, kota kuno yang dianggap suci di mana diyakini terdapat peninggalan Fathimah, puteri Nabi dan isteri Ali, dan secara tradisionil merupakan sumber kekuatan Syi'ah, bendera hitam dipancangkan di pucuk kubah mesjid raya yang keemasemasan. Sementara itu di dinding-dinding yang mengelilingi mesjid, slogan-slogan ditulis dengan warna darah: "Mati Untuk Syah."

Di kota itulah berdiam Ayatullah Syari'at Madari (81 tahun), salah satu dari beberapa ayatullah (gelaran ini berarti: bukti atau pertanda Tuhan), yakni ulama puncak bagi muslimin Syi'ah. Tokoh tua yang paling terpandang dan cukup lunak ini (dibanding misalnya dengan Ayatullah Khumaini, yang oleh Syah Iran diasingkan ke Irak sejak 1963), sekarang ini sudah berkata: "Perjuangan akan berlanjut. Pemerintah harus melaksanakan konstitusi secara utuh(termasuk ketentuan untuk menghormati Ajaran Islam red). Bila mereka tak menemukan jalan penyelesaian, dan bila kami ternyata tidak punya harapan lagi, kami akan izinkan rakyat memasuki jalan-jalan dan berjuang."

Itu dinyatakannya 1« bulan yang lalu. Dan ledakan besar kemudian terdengar di Kota Isfahan, 10 Agustus atau malam Jum'at tanggal 7 Ramadhan-setelah pagi harinya Syah Iran Mohammad Ridha Pahlawi memperingatkan para ekstrimis, lewat wawancara dengan wartawan Barat, bahwa ia akan menumpas mereka yang menghadang langkahnya ke arah liberalisasi politik.

Di tempat kediaman Ayatullah Husain Khadami (diketahui sebagai kawan akrab Ayatullah Khumaini yang diasingkan), ribuan umat berkumpul mendengarkan ceramah Ramadhan dari para mullah yang penuh kutukan kepada Pemerintah. Mereka praktis memblok jalanjalan yang menuju tempat pengajian. Satuan-satuan keamanan mengelilingi mereka, dan elltah bagaimana kemudian mulai memuntahkan gas air mata. Gerombolan besar manusia buyar -- lantas menyerang beberapa polisi. Beberapa tembakan terdengar, dan seseorang terlihat rubuh di tingkat kedua rumah Ayatullah, sementara beberapa yang lain terguling di jalanjalan. Tentara masuk dengan tank-tank dan mobil lapis baja setelah polisi gagal mengendalikan massa.

Setelah keadaan tenang mulai subuh tiba-tiba huru-hara bangkit kembali menjelang tengah hari. Ratusan demonstran membikin onar di kota industri dan wisata ini: membakar instalasi jalan raya, beberapa buah bank dan toko-toko. Mobil pemadam kebakaran simpang-siur, dan kota yang cantik dengan mesjid-mesjid…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…