Perlu Adaptasi, Tapi Masih Mujur
Edisi: 30/08 / Tanggal : 1978-09-23 / Halaman : 12 / Rubrik : PDK / Penulis :
DOKTER-DOKTER Indonesia di Jerman Barat akan pulang, walaupun bukan karena kemauan sendiri. 289 orang jumlah mereka, sebagian besar sedang menyelesaikan pendidikan spesialis.
Mendalami sesuatu bidang keahlian bagi orang asing di Jerman sekarang ini, mungkin tidak menjadi soal. Yang jadi bahan fikiran pemerintah di sana adalah lapangan kerja yang jadi sempit buat anak negeri sendiri. Sebab ternyata dokter-dokter kita itu memang bekerja di sana. Di berbagai rumahsakit -- sekalipun tarifnya lebih murah dari dokter Jerman sendiri.
Pemulangan dokter Indonesia itu kelihatannya sebagai persiapan dalam rangka usaha pemerintah Jerman untuk membatasi kesempatan kerja bagi orang asing. Sebagaimana dirancang dalam undang-undang tenaga kerja yang diharapkan akan berlaku Oktober tahun depan. Meskipun terkadang dalam berbagai pertemuan dengan pejabat-pejabat Indonesia, seperti Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan, dr Djaka Sutadiwiria akhir tahun 1977, orang-orang Jerman juga mengetengahkan alasan lain: kecemasan tentang terserapnya ahli-ahli dari negara berkembang ke negara maju. Ini juga yang dikhawatirkan oleh WHO.
Di samping tenaga dokter, jumlah mahasiswa kedokteran Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Jerman memang cukup besar. 657 orang. Ini merupakan jumlah mahasiswa asing terbesar yang berada di seluruh…
Keywords: Dokter, Departemen Kesehatan P&K, Dr Djaka Sutadiwiria, WHO, Daoed Joesoef, Max Hendrawan, Helge Muhl, Prof. Adri Rasad, Dr Tony Setiabudhi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…