Selamat Tinggal (?) Sumpah Pemuda
Edisi: 35/08 / Tanggal : 1978-10-28 / Halaman : 11 / Rubrik : KL / Penulis : ABDULLAH, TAUFIK
SUATU peristiwa terjadi. Dan ia sesungguhnya hanyalah sebuah titik dalam lautan peristiwa. Tetapi barangkali perisiwa itu secara riil ataupun dalam anggapan terkait pada yang lain, hingga ia menjadi bagian dari suatu proses yang menentukan arah perkembangan masyarakat. Barangkali pula peristiwa itu makin dirasakan sebagai sesuatu yang penting, sesuatu yang berarti dalam kesadaran. Maka peristiwa itupun disebut peristiwa "sejarah". Peristiwa itu dicatat dan kadang-kadang dikenang. Jika nasibnya baik, ya, jika nasib peristiwa itu baik, maka ia pun dirayakan pada saat-saat tertentu. Peristiwa itupun diceritakan berulang-ulang. Ia telah jadi bagian dari proses sosialisasi. Padanya telah dilekatkan berbagai nilai yang dianggap mendukung norma yang berlaku. Maka peristiwa itupun telah dinaikkan kepada tingkat yang lain -- ia telah menjadi bagian dari simbol. Ia dianggap sebagai perwujudan nilai-nilai yang demikian tinggi dan demikian sulit untuk dirumuskan.
Maka tersebutlah suatu peristiwa di Krarnat Raya 106 (Jakarta) pada tanggal 28 Oktober 1928, mengalami nasib baik. Peristiwa itu dikenang dan semacam "supra-sejarah" dilekatkan padanya. Sepintas lalu pengkaitan nilai-nilai mulia terhadapnya mungkin hanyalah hasil karya para myth-makers saja. Peristiwa sederhana, ketika beberapa puluh anak muda berjanji dan mengakui tentang bangsa dan tanah air yang satu dan tentang hahasa persatuan yang harus dijunjung, telah "diangkat"…
Keywords: Taufik Abdullah, Sumpah Pemuda, Bung Hatta, Bung Karno, Partai Nasional Indonesia, 
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…