Nasib Nelayan Lamalera
Edisi: 38/08 / Tanggal : 1978-11-18 / Halaman : 14 / Rubrik : KL / Penulis :
BARANGKALI buat nelayan Lamalera NTT, tulisan TEMPO 30 September 1978 tentang binatang paus cukup menarik. Sebab hidup penduduk Lamalera seluruhnya tergantung dari hasil ikan laut terutama kotekelemah (sperm whale).
Ada beberapa hal yang terasa aneh paling kurang buat saya. Seperti yang ditulis TEMPO "pernah beberapa tahun ada proyek penangkapan paus secara modern di perairan Nusa Tenggara Timur, tapi dihentikan karena protes dari FAO, WWF, dan surplus daging dan minyak paus yang toh tak dapat dipasarkan (TEMPO, 5 Juni 1976)." Mengapa aneh? Usaha modernisasi penangkapan paus di Lamalera justru dimungkikan oleh badan dunia itu sendiri, yakni FAO di Roma. FAO telah membantu desa nelayan Lamalera berupa sebuah kapal motor FAO-82 berikut peralatannya serta seorang tenaga ahli yang berpengalaman berkebangsaan Norwegia. Bantuan FAO ini justru dilancarkan setelah munculnya beberapa gerakan di dunia yang berkampanye hendak menyelamatkan paus yang telah menjadi semakin langka itu.
Benar bahwa setelah…
Keywords: Jacob Belida Blikololon, Lamalera, NTT, FAO, WWF, Presiden Soeharto, Ikan Paus, 
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…