Depkes Merangkul Dukun
Edisi: 42/08 / Tanggal : 1978-12-16 / Halaman : 17 / Rubrik : KSH / Penulis :
BEBERAPA dukun maju ke depan. Sistim pengobatan yang mereka anut diperagakan, antara lain dengan ramuan tumbuh-tumbuhan, palu dan centong nasi sebagai alat pengusir penyakit. Seorang membawa tanduk binatang, sedang yang lain menegakkan tripod untuk menyangga alat penyinaran "Sinar Karya". Sementara itu seorang dokter dari Yogyakarta mengayun-ayunkan jarum magnetisnya untuk mengetahui penyakit yang diidap pasien yang berada di depannya.
Atraksi yang menarik itu dipilih untuk menutup Simposium Obat Tradisionil selama 3 hari, sejak 4 Desember, di gedung Asuransi Kesehatan, Jakarta. Simposium tersebut diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan bertujuan mempersiapkan satu peraturan tentang obat tradisionil.
Peraturan itu nantinya diharap memberikan jaminan terhadap eksistensi obat tradisionil. Tapi harus menjamin pula keselamatan masyarakat. "Akan diatur, misalnya, para pengobat tradisionil tidak boleh memakai peralatan kedokteran apalagi obat moderen," kata Yoyoh Wartomo, Kepala Bagian Hukum Depkes yang duduk dalam panitia penyelenggara.
Sikap…
Keywords: Simposium Obat Tradisional, Departemen Kesehatan, Yoyoh Wartomo, PO Sukanta, Darmi Suparto, WHO, Halfdan Mahler, Herman Soesilo, Dr Kemal Roemawi, Dr Slamet Santoso, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…