Bertanggung Jawab, Insinyur ?

Edisi: 42/08 / Tanggal : 1978-12-16 / Halaman : 35 / Rubrik : LIN / Penulis :


SEBUAH lorong di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, penuh dengan pohon buah. Di situ berkeliaran pula ayam, itik, hewan ternak lainnya dan manusia. Semuanya masih merupakan ekosistem yang berjalan baik: kotoran hewan menjadi pupuk bagi pohon, buah yang dihasilkan pohon itu dimakan manusia, dan manusia memelihara hewan dan tanam-tanamannya.

Tapi pemandangan itu kemudian berubah secara drastis, sesudah lorong itu diaspal. Tiang listrik yang didirikan di kiri-kanan jalan menggusur pohon buah. Orang kehilangan nafkah dari berdagang buah. Kotoran hewan kemudian harus selalu dibersihkan. Lalai sedikit saja, lingkungan menjadi kotor, tak sehat. Walhasil, keutuhan ekosistem itu telah terganggu.

Itulah serentetan slide yang ditembakkan ir Adhi Moersid, Wakil Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dari proyektor di Gedung Pusat Pengembangan Kesenian DKI, akhir Nopember. Dalam suatu diskusi tentang arsitek dan lingkungannya, para hadirin diajaknya melihat betapa tercerabutnya arsitektur Jakarta masa…

Keywords: ArsitekturIr Adhi MoersidIkatan Arsitek IndonesiaIAIIr MartonoDepartemen P&KKanwil P&K DKIIr CiputraIr Hasan Poerbo
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…