Meninggal Dunia

Edisi: 43/08 / Tanggal : 1978-12-23 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :


 

MEREKA yang biasa berjalan pagi di sekitar jalan Cikini Raya, Jakarta, tidak akan melihat pemandangan ini lagi: Seorang tua pendek berjenggot putih memakai mantel, tiap pagi (bila tidak hujan) berjalan-jalan dari rumahnya di Cikini Raya sesudah sembahyang subuh. Mereka mungkin tidak tahu siapa kakek yang usianya sudah melewati 80 tahun itu. Mungkin mereka tidak tahu juga berjalan kaki tiap pagi adalah caranya untuk bisa awet muda dan lancar berpikir berdasar resep: "Jangan cemas dan jalan kaki banyak-banyak." Hari Jum'at pekan lalu, orang tua itu Prof. Mr. Ahmad Subardjo Djoyoadisuryo, meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina, Kebayoran Baru, dalam usia 82 tahun karena flu yang menimbulkan komplikasi.

Upacara pemakaman secara militer dipimpin Menko Polkam M. Panggabean. Jenasahnya dimakamkan di halaman depan rumah istirahatnya di Cipayung, Bogor. Begitu memang permintaan almarhum untuk dimakamkan "dekat gunung, sawah dan rakyat dengan desanya yang sedang membangun."

Untuk jasanya, pemerintah mengangkat almarhum sebagai Pahlawan Nasional. Ahmad Subardjo memang patut menerima gelar itu. Ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri pertama…

Keywords: Pahlawan NasionalProf. Mr. Ahmad Subardjo DjoyoadisuryoM. PanggabeanKabinet SjahrirHatta SunarioA.G. PringgodigdoA.A. MaramisBung KarnoBung Hatta
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?