Sipil Dan Militer
Edisi: 02/22 / Tanggal : 1992-03-14 / Halaman : 93 / Rubrik : KL / Penulis : ALI, FACHRY
MESKI ditulis pada 1962, analisa Edward Shils tentang perspektif
perkembangan politik kaum militer di negara berkembang "hampir" banyak
benarnya dewasa ini. Misalnya ia mengesankan bahwa model rezim yang tepat
untuk negara baru yang sedang memodernisasi diri adalah oligarki. Hanya
oligarki yang benarlah yang berbakti penuh untuk masyarakatnya (tanpa
korupsi, misalnya) yang berhasil menciptakan masyarakat yang mendekati citra
kemodernan. Bukankah, setidak-tidaknya Singapura, bisa kita jadikan contoh
dewasa ini?
; Yang menarik, oligarki sipil di matanya cenderung tidak efektif karena sering
terikat pada tradisionalisme dan konservatisme. Dalam kesan saya, ia cenderung
berpendapat oligarki militer bisa lebih efektif untuk tujuan-tujuan
modernisasi. Ia juga mengatakan bahwa peranan politik militer di negara-negara
baru bukan terutama karena telah memenangkan "perang konvensional",
melainkan lebih karena peranan domestiknya. Apa yang kita lihat di Indonesia
sejak Orde Baru sedikit mendekati proposisi teoretisnya.
; Toh ada rasa aneh ketika Shils mempertanyakan hubungan militerisme dengan
Islam Ottoman (Usmaniah Turki), hanya karena tujuh dari sepuluh negara yang
mengalami militerisasi politik mayoritas beragama Islam. Terutama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…