Tvri: Apa Lebih Baik ? ; Tvri Berubah-apa Lagi Yang Kurang ?

Edisi: 47/06 / Tanggal : 1977-01-22 / Halaman : 44 / Rubrik : MD / Penulis :


TV-RI kini sedang berubah. Sejak 22 Desember tahun lalu TV-RI
Jakarta muncul dengan pola baru siarannya. Mata acara iklan yang
selama ini dipandang penonton sebagai mengganjel di mata, telah
dikelompokkan pada jam pertama siaran di sore hari.

; Selain siaran komersiil itu, acara berita pun berobah polesan:
terutama pada pukul 21.30 Dunia Dalam Berita selain dibacakan
oleh dua penyiar bergantian, isi beritanya sendiri diberi intro
mirip cerita, serta senantiasa disudahi dengan sebuah berita
ringan dan kadangkala kocak. Contohnya: beberapa malam lalu
disajikan sebuah film tentang lomba kura-kura di Australia.

; Sementara itu sejumlah mata acara lain kini tengah menunggu
giliran untuk diperbaiki juga. Misalnya pertunjukan musik,
penyajian gambar yang lebih banyak untuk membedakannya dari
radio yang kebetulan nampak wajah si penyiar. Dan sebagainya.

; Wajah penyiar TV-RI Jakarta aat ini memang sudah muncul dalam
tata-warna, karena sejak berlangsungnya pola baru itu TV-RI
Jakarta telah menggunakan pemancar warna-warni itu. Menunggu
rampungnya studio baru yang menurut Dirjen RTF Sumadi bakal
memakan waktu 600 hari, maka sebuah ruangan berukuran 9 x 11 m,
yang tadinya merupakan studio rekaman, kini disulap.

; Dan yang mungkin menarik lagi ialah meja operatornya masih
berada dalam mobil yang diparkir di gudang di sebelahnya. Hebat
juga. Maklum TV-RI sudah keliwat biasa dengan gaya darurat,
menilik alat yang masih terpakai hingga kini pun sisa-sisa tahun
1962.

; Jadi jangan heran bila suatu ketika sehabis membaca Dunia Dalam
Berita nampak penyiar itu menyeka keringat. Itu bukan sekedar
gaya, melainkan karena benar-benar cuaca di studio itu panas.
Apa lagi setelah menggunakan siaran berwarna, sorotan lampu
harus berlipat ganda dibanding siaran hitam putih.

; Penampilan dua penyiar dalam membawakan siaran berita terakhir
itu, bukan merupakan hal baru. Itu telah banyak dilakukan oleh
stasion televisi di berbagai negara.Juga barangkali penonton
TV-RI masih ingat, sekitar tahun 1969 ada acara "Echo Sepekan" -
satu penyajian cuplikan berita yang disampaikan oleh sepasang
penyiar: Subrata dan Tatiek Tito. Awal 1973 acara iu terhenti,
"karena terbatasnya fasilitas studio", kata Subrata yang kini
menjabat Kepala Sub Pemberitaan.

; Bahan-bahan siaran berita televisi, sebagaimana juga pers dan
media massa lainnya, sebagian diperoleh dari sumber berita yang
kontinyu maupun insidentil. Untuk materi dalam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…