Dirjen Sumadi: Tak Keberatan Ada ...

Edisi: 47/06 / Tanggal : 1977-01-22 / Halaman : 51 / Rubrik : MD / Penulis :


MENGENAKAN seragarm abu-abu lua gaya safari lengan pendek,
Dirjen RTI Sumadi di ruang kerjanya menerima wartawan TEMPO Ed
Zoelverdi dan Toeti Kakiailatu. Ia didampingi Direktur TV-RI M.N
Supomo, Kepala Studio TV-RI Jakarta Alex Leo dan Kepala Sub
Pemberitaan Subrata. Berikut adalah petikan seluk-beluk yang
sering jadi bahan keluhan publik mengenai TV-RI dewasa ini.

; Tanya: Mengapa siaran iklan harus dikelompokkan pada jam pertama
siaran ?.

; Jawab: Alasan utama bertitik tolak bagi kepentingan masyarakat
Guna menghindarkan para penoton dari rasa terganggu bila iklan
masuk di tengahtengah acara, maka TV-RI membuka ruangan khusus
yang diberi judul "Manasuka".

; T: Kabarnya dengan cara begitu giliran biro iklan yang mengeluh.
Apa ada akibatnya bagi TV-RI?

; J: Pengelompokan itu baru dimulai 22 Desember lalu, jadi baru
berjalan sekitar sebulan ini. Memang terjadi penurunan iklan
sekitar 40% saat ini. Tapi bisa dimaklumi, karena masih dalam
suasana transisi. Banyak biro iklan itu bersikap menunggu
perkembangan.

; T: Tapi pada jam siaran sore itu justru anak-anak yang banyak
menonton. Apakah kena sasaran yang ingin mereka kejar? Apa TV-RI
tak kuatir adanya pengaruh buruk pada anak-anak?

; J: Tiap biro iklan punya bagian survai. Mereka nampaknya tahu
konsumen yang ing}n dicapai. Sebagai contoh, pernah kita
anjurkan agar sesuatu iklan itu dipasang di Medan saja, (tapi)
mereka bilang ini cocok untuk Jakarta sesuai hasil survai
mereka. Dan boleh juga diketahui, siaran niaga sore hari itu
sudah lama ada di Jerman Barat.

; T: Setelah pengelompokan itu nampak adanya semacam "dominasi"
perusahaan tertentu. Bagaimana komentar bapak?

; J: "Manasuka" siaran niaga itu memang khusus untuk promosi.
Kalau dalam koran atau majalah namanya lembaran iklan. Adanya
kesan "dominasi" perusahaan tertentu, hal ini sama sekali bukan
merupakan kebijaksanaan. Hanya soal kebetulan saja. Sama seperti
dalam lembaran iklan, adakalanya proporsi iklan dari satu
perusahaan melebihi dari yang lain. Data siaran komersiil
kwartal III tahun 1976, misalnya, menunjukkan 28% lebih iklan
berasal dari perusahaan nasional. 64% lebih produksi usaha
dalam negeri/joint venture, dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…