Sekali Lagi: Kritik Untuk Dokter

Edisi: 01/07 / Tanggal : 1977-03-05 / Halaman : 43 / Rubrik : BK / Penulis :


LIMITS TO MEDICINE,
; oleh Ivan Illich
; Penerbit: Marion Boyars Publisher Ltd .,
; London, Nopember 1976.

; IVAN Illich, pastur radikal itu, di Indonesia sudah cukup
dikenal oleh kaum cendekiawan. Menteri Mashuri suka menyebut
pikiran-pikirannya, terutama waktu ia masih menteri pendidikan.
Soedjatmoko konon termasuk pengagumnya -- dan Illich juga
kenalannya pribadi. Rendra nampaknya juga seorang penerusnya.
Tapi sejauh ini, nampaknya hanya di kalangan budayawan saja
suara Illich bergema, terutama melalui bukunya yang tersohor,
Deschooling Society, Tools for Conviviality dan kumpulan
eseinya, Celebration of Awareness.

; Kini nampaknya para dokter Indonesia pun perlu mendengar apa
yang dikatakan pemikir penting menjelang akhir abad ke-20 ini,
yang dasar falsafahnya agak menuruti jalan Mahatma Gandhi.
Bukunya, Medical Nemesis yang terbit tahun 1975 disambut ramai
oleh kalangan kedokteran. Banyak yang mengecamnya. Tapi tak
sedikit yang setuju atas pendapat majalah The Lancet, jurnal
British Medical Association, bahwa buku itu penting: "Ada
perkara yang kuat dasarnya yang benar-benar harus dijawab".

; Buku yang sekarang ini dikatakan sebagai perluasan dari Medical
Nemesis itu. Sebagai penulis yang provokatif dan bijak dalam
menyusun kalimat, kalimat pertamanya cukup menyebabkan para
dokter tertegun sebentar: "Establishment medis telah berubah
menjadi ancaman bagi kesehatan manusia".

; Iatrogenesis

; Illich menyebut para dokter sebagai "medical…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…