Dari Ampas Pabrik Ke Itik Peking
Edisi: 01/07 / Tanggal : 1977-03-05 / Halaman : 45 / Rubrik : LIN / Penulis :
"Bagaimana kita dapat melayani rakyat apabila udara yang mereka hirup kita biarkan dicemari oleh industri?"
TANYA lelaki tua ubanan itu, Wang Hsing, wakil ketua Organisasi Pengawas Pembangunan Kotamadya Nanking. Itulah petikan dari bab tentang 'kelestarian lingkungan' di Tiongkok, seperti dilaporkan oleh Wilfred Burchett dan Rewi Alley dalam buku mereka yang terbit bulan lalu.
Di Tiongkok, falsafah dasar penanggulangan polusi industri rada berbeda dari pada yang dikenal di dunia Barat. Seperti dikemukakan seorang pemimpin Komite Revolusioner Pabrik Elektro Kimia Shanghai, Seng Sui-chun: "Apa yang di barat disebut 'tindakan antipolusi', kami namakan 'pemanfaatan ketiga jenis sampah industri secara serba-guna'. Bahaya pencemaran alam karena industri harus kami perangi, agar dapat melayani rakyat dengan lebih baik. Dan dengan cara sedemikian rupa, sehingga upaya itu sendiri menguntungkan rakyat".
Contohnya seperti pengalaman para pekerja pabrik tempat Sui-chun sendiri bekerja.
Tadinya belum ada peraturan kelestarian lingkungan di situ. Tahu-tahu, ikan-ikan di kali tempat pembuangan air kotoran pabrik kedapatan mati mengambang, dan petani tidak dapat lagi memanfaatkannya untuk irigasi. Di bagian lain, udara di sekitar pabrik dicemari oleh asap buangan pabrik sehingga orang-orang di dalam…
Keywords: Tiongkok, Polusi Industri, Wang Hsing, Wilfred Burchett, Rewi Alley, Seng Sui-chun, Komite Revolusioner, Chao Li, Het Progresieve Boek, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…