Sayang, Ny. Gandhi. Demokrasi Itu ... ; Demokrasi: Tidak Perlu ? Cerita ...

Edisi: 04/07 / Tanggal : 1977-03-26 / Halaman : 05 / Rubrik : LN / Penulis :

PERHITUNGAN pertama hasil pemilihan umum India senin pagi ini
berlangsung ketika huru-hara melanda Pakistan. Di negara sebelah
barat India itu, Ali Bhutto memenangkan pemilihan umum untuk
kemudian menindas lawan-lawan politiknya. Wartawan BBC dari
Islamabad menyebu 50 jiwa yang korban di tengah kobaran api yang
disulut para demonstran.

; Teriakan-teriakan bukannya tidak terdengar di India. Jalan-jalan
raya dipenuhi orang yang bersorak-sorai kegirangan setelah jelas
bahwa baik Perdana Menteri Indira Gandhi maupun Sanjay, anaknya,
terkalahkan di daerah pemilihan mereka di Uttar Pradesh. Partai
Kongres yang telah berkuasa di India sejak negara itu merdeka,
Senin subuh minggu ini tiba-tiba berada pada akhir masa jayanya.

; Bahkan sebelum seluruh suara terhitung, ketika pejabat presiden
India, Wakil Presiden B.D. Jatti, mengumumkan berakhirnya
keadaan darurat yang diumumkan oleh Indira pada bulan Juni 1975.
Penghitungan kursi pada Senin subuh itu baru mencapai 250 dari
542 kursi parlemen yang diperebutkan. Dari 250 itu, koalisi
empat partai, Janata, mendapatkan 102 kursi, Partai Kongres cuma
memperoleh 76.

; Pada saat yang sama diumumkan pula terpilihnya lawan-lawan
politik Nyonya Gandhi. Morarji Desai. 82 tahun terpilih di
daerah pemilihan Gujarat, Narayan menang di Uttar Pradesh. Dua
nama terakhir ini adalah bekas anggota Partai Kongres, bekas
menteri yang dipecat oleh Indira beberapa waktu yang silam.

; Kekalahan terbesar yang pernah di-alami oleh Partai Kongres
selama 30 tahun terakhir di India itu sama sekali di luar dugaan
para pengamat politik. Dugaan semula memang ondong untuk
menyebut Partai Kongres akan mengalami kemunduran, tapi bukan
suatu kemunduran total yang pada akhirnya mengakhiri riwayat
berkuasanya keluarga Nehru.

; Dugaan yang meleset itu kabarnya didasarkan pada kenyataan…

Keywords: -

---

Foto Terkait