Para Hansip Ikut Sibuk

Edisi: 06/07 / Tanggal : 1977-04-09 / Halaman : 50 / Rubrik : EB / Penulis :


KOPERASI kopra di Sulawesi Tengah, yang dibentuk setelah
kunjungan 3 menteri (Menteri Perdagangan, Transkop dan Dalam
Negeri) tahun 1974, ternyata berjalan seret. Sebagai pembeli
tunggal, koperasi kopra hanya mampu menyerap 20% dari seluruh
produksi kopra Sulawesi Tengah yang berjumlah 143.000 ton selama
tahun 1976. Bahkan koperasi di Kabupaten Donggala dan Banggai,
tahun lalu cuma berhasil membeli 15.000 ton saja. Rupanya,
dengan janji modal Bank Rakyat Indonesia yang berjumlah Rp 409
juta dan hak membeli kopra secara monopoli di daerahnya,
koperasi yang merupakan proyek perintis itu belum dapat
ditonjolkan hasil kerjanya.

; Mengapa sampai terjadi begitu? Harga pembelian kopra di luar
koperasi lebih menarik bagi petani produsen. Yaitu harga beli
yang lebih tinggi, telah dipasang oleh para tengkulak dan
pembeli resmi lain yang disebut Pelaksana Bapengko (Badan
Pengusahaan Kopra). Tengkulak, sudah jelas siapa orangnya.
Sedang Bapengko ialah, alat perdagangan yang bernaung di bawah
sayap Departemen Perdagangan,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…